Harga CPO di Jambi turun tipis, menjadi Rp6.180

22 Juni 2019 10:16 WIB
Harga CPO di Jambi turun tipis, menjadi Rp6.180
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Pematang Raman, Kumpeh, Muarojambi, Jambi. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj)

sedangkan TBS kelapa sawit turun tipis hanya Rp6 per kilogram dari Rp.1.034 menjadi Rp1.028 per kilogram

Harga minyak sawit mentah (CPO), inti sawit dan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi pada periode 21-27 Juni 2019, mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, yakni untuk CPO turun tipis hanya Rp11 dari Rp6.191 menjadi Rp6.180 per kilogram.

"Hasil yang ditetapkan tim perumus, untuk harga inti sawit pada periode kali ini juga turun sebesar Rp144 dari Rp3.437 menjadi Rp3.293 per kilogram, sedangkan TBS kelapa sawit turun tipis hanya Rp6 per kilogram dari Rp.1.034 menjadi Rp1.028 per kilogram," kata Pejabat Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Jambi, Putri Rainun, di Jambi, Sabtu.

Harga CPO dan TBS sawit beberapa waktu atau dua periode sebelumnya sempat naik dan bertahan namun pada periode kali ini terjadi penurunan berdasarkan hasil keputusan dari kesepakatan tim perumus harga CPO di Jambi bersama para petani, perusahaan perkebunan sawit serta pihak terkait.

Berikut selengkapnya, harga TBS untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan untuk periode kali ini adalah Rp1.028 per kilogram, usia tanam empat tahun Rp1.089 per kilogram, usia tanam lima tahun Rp1.140 per kilogram, usia tanam enam tahun Rp1.188 per kilogram, dan usia tanam tujuh tahun Rp1.218 per kilogram.

Kemudian untuk usia tanam delapan tahun senilai Rp1.243 per kilogram, usia tanam 9 tahun Rp1.268 per kilogram, usia tanam 10 sampai dengan 20 tahun Rp1.305 per kilogram, usia 21 hingga 24 tahun Rp1.265 per kilogram, dan di atas 25 tahun Rp1.204 per kilogram.

Penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit merupakan kesepakatan tim perumus dalam satu rapat dihadiri para pengusaha, koperasi, dan kelompok tani sawit setempat dan berdasarkan Peraturan menteri pertanian dan peraturan gubernur.

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019