Para pelukis mengharapkan masyarakat tidak mengotori atau mencoret-coret mural yang baru saja rampung dikerjakan di Terowongan Jalan Kendal, Jakarta.
"Kami bukan minta dihargai atas apa yang telah dibuat, tapi ini demi keindahan kota kita. Kadang ada saja tangan usil yang melakukan itu," kata mahasiswa Universitas Paramadina, Akhmad Faja Zulkarnaen (20) yang melukis mural Terowongan Jakarta Kendal, di Jakarta, Sabtu.
Dengan berbagai lukisan mural di sisi-sisi terowongan seharusnya menurut dia bisa menjadi tempat menarik bagi masyarakat bersantai maupun berswafoto.
Tetapi jika mural dipenuhi coretan malah Terowongan Jalan Kendal nantinya menjadi terlihat kumuh. Hal itu menurutnya bertentangan dengan cita-cita Jakarta yang terus berupaya memperbaiki diri dan menunjukkan wajah baru yang lebih baik.
"Tinggal kita menahan keisengan untuk tidak usil saja, saat berswafoto juga jangan menempelkan telapak sepatu ke lukisan, itu saja, kami rasa tidak sulit," katanya.
Akhmad Faja Zulkarnaen bersama sembilan temannya yang lain dari program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Paramadina membutuhkan enam hari dari 17 Juni 2019 untuk menyelesaikan mural sepanjang 13 meter.
Lukisan itu dibuat guna menunjukkan "Wajah Baru Jakarta" pada hari ulang tahunnya yang ke 492.
Pada mural tergambar ibu kota kini memiliki wajah yang cantik dan sarana transportasi publik terbaik saat ini yakni moda raya terpadu (MRT).
Salah seorang pejalan kaki, Rindra Lukman, sempat berswafoto di depan mural Terowongan Jalan Kendal meski lukisannya belum rampung sepenuhnya.
"Ya indah sekali, semoga tidak cepat kotor, kalau saya sih tidak akan merusak karya seindah ini," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa rampungkan mural di Terowongan Kendal
Baca juga: Dinas Bina Marga hibur pejalan di terowongan Jalan Kendal
Baca juga: Terowongan Jalan Kendal dimural untuk sambut HUT DKI Jakarta
Baca juga: Terowongan Jalan Kendal akan dihias mural sambut HUT DKI Jakarta
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019