Ganda petenis Jepang Haruka Kaji dan Junri Namagita berhasil merebut kemenangan di turnamen Pertamina 25K ITF Women’s Circuit Jakarta 2019 setelah mengalahkan ganda Indonesia Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies di babak final yang berlangsung di Elite Club Epicentrum, Jakarta, Minggu.
“Saya senang karena menang, dan ini memang target kita sejak awal,” kata Haruka.
Babak final tersebut berjalan cukup panjang karena kedua ganda saling memperebutkan poin yang akhirnya menghasilkan skor 6-2, 4-6, 10-7. Pada set pertama, ganda Jepang bisa menguasai permainan karena ganda Indonesia tampak kehilangan fokus. Hal tersebut dikonfirmasi oleh petenis Indonesia Jessy Rompies.
“Di set pertama emang kita enggak maksimal karena sedikit kehilangan fokus,” kata Jessy saat ditemui usai pertandingan.
Sedangkan pada set kedua Haruka dan Junri terlihat sedikit kesulitan dalam mengejar bola yang diumpan oleh Beatrice dan Jessy. Akhirnya pada set kedua ganda Jepang ini tertinggal dua poin, yakni 4-6.
Kedudukan yang sama membuat pertandingan final tersebut semakin seru. Kedua ganda harus melalui super tie break untuk menentukan pemenang. Saling kejar poin berlangsung cukup panjang pada super tie break tersebut hingga akhirnya Jepang mampu mengungguli dengan skor 10-7.
Dengan menjadi juara utama di ajang Jakarta 25k pada sektor ganda, pasangan Haruka dan Junri mendapatkan hadiah uang sebesar 1.437 dolar AS dan trofi berbentuk wayang. Sedangkan ganda Indonesia Beatrice dan Jessy yang berada di posisi runner up turnamen ini memperoleh uang sebesar 719 dolar AS dan juga trofi berbentuk wayang.
Lebih lanjut, petenis Haruka yang sepanjang jalannya pertandingan selalu tersenyum mengatakan bahwa ia sangat menikmati permainan itu. Ia dan Junri pun berencana untuk mengikuti turnamen tenis berikutnya yang akan diadakan di US.
“Saya selalu senyum selama pertandingan karena saya berusaha untuk menikmati jalannya pertandingan,” kata Haruka.
“Balik ke Jepang malam ini. Turnamen selanjutnya di AS dua minggu lagi di sektor tunggal dan ganda,” lanjutnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019