Minggu ini, penulis di PC Magazine mencoba mengirimkan paket berisi ponsel Huawei dari kantor mereka di Inggris ke Amerika Serikat. Tak disangka, paket itu dikembalikan pada sang pengirim.
Pasalnya, si pengirim mengidentifikasikan jenis ponsel hingga ke nomor IMEI-nya. Paket dikirim dari London ke Indianapolis dari perusahaan Parcelforce ke rekanannya di AS yakni FedEx.
Dalam keterangannya, paket dikembalikan dengan penjelasan bahwa "paket dikembalikan oleh FedEx, karena masalah pemerintah AS dengan Huawei dan pemerintah China."
Yang terpenting, tidak ada undang-undang khusus yang dirujuk atas pengembalian paket tersebut.
The Verge menulis dalam laporannya pada Jumat (21/6) bahwa FedEx hanya memutuskan untuk tidak mau terlibat masalah, di luar apakah itu melanggar hukum atau tidak.
PC Magazine kemudian mencoba dengan perusahaan ekspedisi lain yakni UPS, yang mengatakan akan senang menerima pengiriman seperti itu.
PC Magazine pun mengonfirmasi hal itu pada Huawei, yang mengatakan bahwa itu adalah benar-benar kesalahan tafsir atas perintah AS.
Pada Sabtu pagi, FedEx merilis pernyataan yang mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan.
"Paket tersebut salah dikembalikan ke pengirim, dan kami mohon maaf atas kesalahan operasional ini. Sebagai perusahaan global yang menggerakkan 15 juta pengiriman setiap hari, kami berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan dan regulasi dan meminimalkan dampak pada pelanggan kami saat kami menyesuaikan operasi kami untuk mematuhi peraturan AS yang dinamis."
FedEx mencatat bahwa mereka dapat "menerima dan mengangkut semua produk Huawei kecuali untuk pengiriman apa pun ke entitas Huawei yang terdaftar pada daftar Entitas AS."
Sebenarnya wajar jika FedEx bingung. Beberapa bulan terakhir ini memang ada aturan yang tumpang tindih soal pembatasan pada Huawei, kebanyakan karena alasan yang saling bertentangan.
Huawei diam-diam dimasukkan daftar hitam oleh operator AS untuk beberapa waktu, tetapi sekarang secara eksplisit dilarang untuk jaringan AS dan juga dilarang untuk bermitra dengan perusahaan teknologi AS.
Baca juga: Dubes China peringatkan Inggris terkait pemblokiran Huawei
Baca juga: Huawei pastikan P30 dan Mate 20 Pro dapat pembaruan Android Q
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019