Mane, absen dari laga tersebut untuk menjalani hukuman larangan tanding akibat akumulasi kartu di fase kualifikasi, namun dua gol dari Keita Balde Diao dan Krepin Diatta berhasil memenangkan Senegal di Stadion 30 Juni, Kairo, Mesir, Senin dini hari WIB.
"Tentu tak mudah menggantikan peran Sadio Mane, namun para pemain yang berada di lapangan tadi melakukan tugasnya dengan baik dan kita semua harus mengucapkan selamat kepada mereka," kata Cisse dalam komentar purnalaga dilansir Reuters.
Baca juga: Senegal atasi Tanzania 2-0 meski tanpa Mane
Meski tanpa Mane, Senegal tak begitu kesulitan untuk meladeni Tanzania, yang melakoni penampilan keduanya di putaran final Piala Afrika setelah 39 tahun.
Senegal juga seharusnya bisa menang dengan skor lebih telak jika mereka mampu lebih klinis mengkonversi 24 percobaan tembakan sepanjang laga.
Penampilan tersebut, membuat Cisse menegaskan kembali bahwa Senegal bukan favorit juara Piala Afrika 2019 terlepas dari penilaian para pandit dan analis sepak bola.
"Saya sudah bilang dan akan mengatakannya lagi, Senegal bukan favorit. Favorit juara adalah tim-tim yang pernah menjadi juara sebelumnya," kata Cisse.
Raihan terbaik Senegal memang cuma sebagai runner-up edisi 2002 di Mali. Kala itu Cisse bahkan mengemban ban kapten, namun menjadi penendang terakhir yang gagal melakukan tugasnya dalam adu penalti yang berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Kamerun di partai final.
Kendati Cisse tak mengakuinya, Senegal memang diperhitungkan sebagai salah satu favorit juara Piala Afrika 2019 selain tuan rumah Mesir.
Baca juga: Aljazair menang meyakinkan 2-0 kontra Kenya
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019