Dikutip dari AFP, Senin, Sanchez kambuh cedera engkel lamanya saat timnya meraih kemenangan 2-1 atas Ekuador, Jumat, yang memastikan tempat di perempat final bagi tim juara bertahan itu.
Baca juga: Pelatih Chile: Sanchez bangkit karena ikatan emosional dengan tim
Jika mereka menghindari kekalahan melawan Uruguay di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Senin, mereka akan menjuarai grup dan menghadapi Peru pada delapan besar.
Tapi kekalahan akan mengantar mereka ke perempat final melawan Kolombia, yang memenangi Grup B yang didalamnya terdapat Argentina, dengan rekor 100 persen.
"Ini adalah topik yang harus dipertimbangkan, serta bagaimana reaksinya hari ini setelah berlatih," kata pelatih asal Kolombia Rueda.
"Dari apa yang saya rasakan, semua ingin main besok dan semua sangat berkomitmen."
Sanchez sudah mulai menemukan kembali performa terbaiknya di Brazil menyusul musim yang buruk bersama klub Manchester United.
Ia mencetak dua gol dalam dua pertandingan Grup C -- lebih dari yang ia hasilkan dalam 20 pertandingan Liga Premier bagi United musim ini.
"Kami hanya bisa memutuskan (jika dia main) setelah latihan malam, apakan ia bisa berlari, apakah ia bisa menangani beban kerja," tambah Rueda, yang mengatakan bahwa Sanchez mungkin akan menjadi starter atau tidak terlibat sama sekali.
Baca juga: Sanchez ungkapkan ia bermain sembari tahan rasa sakit di engkel
Bintang utama Chile lainnya -- pemain tengah Barcelona Arturo Vidal -- juga diragukan.
"Kasus Artur juga tergantung pada bagaimana ototnya bereaksi terhadap periode pemulihan," kata Rueda.
Pertandingan Senin menjanjikan laga panas karena Chile dan Uruguay punya sejarah belakangan ini.
Pada 2015, ketika Chile memenangi Copa America untuk pertamakalinya, mereka menyingkirkan Uruguay pada perempat final yang kontroversial.
Pemain Uruguay Edinson Cavani diusir dari lapangan setelah mendapat cemoohan kedua karena menjentikkan tangannya ke wajah Gonzalo Jara, sebagai pembalasan atas bek Chile yang berusaha mendorong punggungnya dengan jari.
Jara, yang tampaknya tidak akan menjadi starter pertandingan nanti, juga dipukul oleh Luis Suarez dalam satu pertandingan pada 2013 setelah menyentuh testis penyerang Uruguay tersebut.
Rueda lebih khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan pasangan penyerang berbakat Uruguay itu dibanding adanya kemungkinan masalah.
"Keutaman mereka adalah mereka melakukan penyelesaian dengan hebat, mereka menembus dengan sangat baik, mereka telah mencetak sejumlah gol internasional yang luar biasa," ujar Rueda.
Suarez dengan 58 gol dan Cavani dengan 47 adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Uruguay.
Baca juga: Klasemen Copa America setelah Chile susul Kolombia ke perempat final
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019