Petugas gabungan Bea dan Cukai Juanda, petugas Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya I dan Lanudal Juanda berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster melalui Terminal 2 Bandara Juanda di Sidoarjo.Jumlah itu senilai Rp17,3 miliar
Kepala Kantor Bea Cukai Juanda, Budi Harjanto, Senin mengatakan, benih lobster yang berhasil digagalkan penyelundupannya sebanyak 113.300 ekor, di antaranya bayi lobster mutiara sebanyak 6.905 ekor dan bayi lobster pasir sebanyak 106.395 ekor
"Jumlah itu senilai Rp17,3 miliar," katanya di sela temu media di kantor Bea Cukai Juanda di Sidoarjo, Jatim.
Ia mengatakan, penyelundupan benih lobster yang di simpan di empat koper dan dibawa oleh dua orang masih masing berinisial IW dan juga ID.
"Setelah kami tindak lanjuti ternyata benar," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebanyak empat koper berisi benih lobster tersebut disita petugas saat sudah berada di lambung pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA854.
Namun, dua orang pembawa koper, diduga sudah kabur saat petugas mencurigai barang bawaanya tersebut.
"Saat kami cari di kursi penumpang, ternyata dua orang tersebut sudah tidak ada," ujarnya.
Oleh petugas, empat koper tersebut kemudian diperiksa melalui mesin X-Ray dan saat dibuka untuk memastikan, ternyata benar terdapat benih lobster.
"Modusnya, benih lobster itu disimpan di dalam plastik dan dimasukkan koper," tuturnya.
Sesuai kemasannya, kata dia, barang tersebut akan diselundupkan ke Singapura.
"Kemungkinan lagi, barang tersebut dibawa ke Vietnam, di Singapura hanya tempat transit saja," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait penyelundupan benih lobster itu, karena menurutnya, beberapa data penumpang yang membawa empat koper berisi benih lobster tersebut sudah dikantongi.
"Data pembawa sudah kami ketahui, kini masih kami selidiki," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi BKIPM I Surabaya Wiwid Supriono mengatakan terkait barang bukti yang berhasil diamankan tersebut secepatnya akan dilepasliarkan.
"Secepatnya. Karena kalau tidak, risikonya kematian," katanya
Lokasi pelepasliaran tersebut tentunya di perairan yang lingkungan hidupnya cocok buat lobster.
"Biasanya kami lepasliarkan di perairan yang cocok kalau tidak di Banyuwangi ya perairan Probolinggo," tambahnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019