"Target organisasi menjadi presisi dan akurat karena memiliki standar pengelolaan yang pasti. Kami punya indikator standar pengelolaan yang bisa diaplikasikan jika ingin organisasinya bagus," tutur Ketua BSANK Hari Amirullah Rahman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, organisasi induk cabang olahraga di Indonesia mayoritas belum bisa memenuhi target prestasi karena belum memiliki standar pengelolaan yang memadai.
Agar organisasi cabang olahraga tidak terkesan "asal jalan", katanya, standarisasi sebuah keharusan yang patut dipenuhi sehingga bisa berdampak pada prestasi positif di lapangan.
"Termasuk saat dana dari Kemenpora turun ke cabang olahraga, pengurus sering bingung bagaimana pengelolaan dan pertanggungjawaban dananya. Seharusnya tidak akan seperti itu jika sudah diakreditasi, karena diharuskan punya SOP audit internal. Semua mekanisme sudah ada dalam kontrol itu," pungkas Hari.
Dampak positif dari sertifikasi juga dirasakan salah satu organisasi cabang olahraga yang menerima akreditasi dari BSANK.
Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) menilai dengan kepemilikan akreditasi bisa memberikan pandangan positif terhadap lembaga tersebut.
Eksistensi Biliar tidak hanya dilihat dari prestasi yang sudah diraih, namun juga dari aspek pengelolaan organisasi yang teratur dan sesuai standar pemerintah.
"Tidak hanya dibuktikan lewat prestasi di SEA Games dan Asian Games kemarin, tapi juga manajemen organisasi yang baik. Saat proses penilaian ada 10 hal yang jadi indikator dari BSANK, dan kami bangga sudah bisa memenuhi itu semua," tutur Sekjen PB POBSI Robby Suarli saat ditemui di kesempatan yang sama.
Meski PB POBSI menerima akreditasi "C" dari BSANK, Robby mengaku sudah senang dengan hasil tersebut dan beritikad untuk melakukan pengelolaan lebih baik lagi ke depan sebagai bentuk keseriusan POBSI.
"Nanti kan ada pemantauan lagi tahun depan, (akreditasi) bisa naik, turun, atau dicabut. Ini justru jadi tantangan buat kami. Sehingga organisasi kami adalah organisasi yang memenuhi standar, tidak hanya sekedar asal jalan. Ini sudah standar nasional dan pemerintah," katanya.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019