Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Madiun Agus Purwowidagdo di Madiun, Senin, mengatakan pengembangan wisata budaya dan religi tersebut menyusul banyaknya bangunan dan lokasi peninggalan atau warisan sejarah dan budaya di Kota Madiun.
"Ada sebanyak 21 bangunan cagar budaya yang menanti untuk disahkan oleh wali kota," ujar Agus Purwowidagdo kepada wartawan.
Usai pengesahan, sesuai rencana Pemkot Madiun akan menertibkan lokasi cagar budaya tersebut dengan berkoordinasi bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Contohnya seperti cagar budaya rumah Kapitan China yang ada di Jalan Kolonel Marhadi Kota Madiun. Bangunan semacam itu, hanya ada dua di Indonesia. Madiun salah satunya," kata dia.
Guna mewujudkan bangunan tersebut sebagai wisata "heritage", Pemkot Madiun melalui sejumlah OPD akan segera membenahinya setelah pengesahan. Di antaranya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membersihkan area sekitar bangunan dan Satpol PP akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di sekitarnya. "Direncanakan tahun ini segera diwujudkan," kata dia.
Selain wisata "heritage", dalam waktu dekat pemkot juga menggodok pengembangan potensi wisata religi. Utamanya, dua makam kuno dan masjid kuno peninggalan Kerajaan Mataram di Madiun.
"Tujuannya agar makam dan masjid kuno tersebut lebih ramai dikunjungi peziarah seperti makam dan masjid sunan atau para wali sebagai wisata religi," katanya.
Agus menambahkan, pihaknya akan serius dalam mengembangkan sektor pariwisata tersebut. Terlebih sektor pariwisata di Kota Madiun telah berhasil menyumbang 8,6 persen PDRB setempat dan terus meningkat.
Data Disbudparpora Kota Madiun mencatat jumlah kunjungan wisatawan di wilayah Kota Madiun saat ini mencapai 411.000 orang. Data itu diketahui dari kunjungan sejumlah hotel di Kota Madiun. Kalau ditambah wisata belanja, diperkirakan jumlahnya telah mencapai satu juta orang.
Hal itu menunjukkan bahwa Kota Madiun memiliki potensi wisata khusus yang layak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Baca juga: Madiun gelar agenda wisata baru "CNC"
Baca juga: Ingin dongkrak kunjungan, Bantul kembangkan wisata berbasis budaya
Baca juga: Menpar siap dukung pengembangan wisata religi Syech Nawawi Albantani
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019