Pengembangan harus dilakukan, mengingat kapasitas dan luas lahan Pelabuhan Pontianak terbatas
PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC meyakini pembangunan Pelabuhan Kijing akan meningkatkan perekonomian di Kalimantan Barat.
"Ini bagian dari pengembangan Pelabuhan Pontianak dan juga bagian dari kepedulian IPC dalam rangka meningkatkan perekonomian Kalimantan Barat pada umumnya," ujar General Manager IPC Cabang Pontianak Adi Sugiri di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Adi menjelaskan bahwa pengembangan tersebut harus dilakukan, mengingat kapasitas dan luas lahan Pelabuhan Pontianak yang terbatas.
"Kapasitas penanganan peti kemas di Pelabuhan Pontianak hampir mencapai 300.000 TEUs (satuan unit kontainer ukuran 20 kaki) dan ini mungkin sudah bisa dikategorikan over kapasitas," katanya.
Tidak hanya itu, Pelabuhan Pontianak juga hanya memiliki kedalaman pelabuhan enam meter. Sedangkan di Pelabuhan Kijing, IPC akan membangun dermaga sepanjang lima km dengan kedalaman pelabuhan sekitar 15 meter.
"Kita harapkan dengan adanya Pelabuhan Kijing ini akan memberikan dampak yang luar biasa dalam mendorong perekonomian masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat dengan kapasitas yang hampir 20 kali lebih besar dibandingkan Pelabuhan Pontianak saat ini," ujar Adi.
Pelabuhan Pontianak merupakan pelabuhan yang berada di tepi Sungai Kapuas.
Selain memiliki lahan yang terbatas, dangkalnya alur perairan dan tingginya sedimentasi di Pelabuhan Pontianak membuat kapal-kapal besar tidak bisa dilayani.
Terbatasnya fasilitas untuk melayani kargo nonpeti kemas di Pelabuhan Pontianak juga menjadi alasan pengembangan pelabuhan tersebut, melalui pembangunan Pelabuhan Kijing.
Sebelumnya IPC Cabang Pontianak mencatat penanganan peti kemas hampir sekitar 300.000 TEUs pada 2018. Sedangkan pada tahun 2017 mencapai 244.485 TEUs dan 2016 mencapai 209.520 TEUs.
IPC Cabang Pontianak juga mencatat kunjungan kapal atau vessel call pada 2018 sebanyak 528 domestik dan 59 internasional.
Sejak tahun 2010 rata-rata pertumbuhan penanganan peti kemas di Pelabuhan Pontianak naik dengan rata-rata 5,4 persen. Ini tidak terlepas dari penerapan digitalisasi oleh IPC Cabang Pontianak yang berimbas langsung pada kapasitas penanganan peti kemas yang naik dari tahun ke tahun.
Baca juga: IPC Pontianak targetkan penanganan peti kemas 313.000 TEUs tahun ini
Baca juga: Terapkan digitalisasi, Pelindo II Pontianak turunkan biaya logistik
Baca juga: IPC Pontianak uji coba implementasi layanan elektronik
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019