Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat memuncak setelah Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengatakan pihaknya telah membatalkan serangan militer, yang bertujuan untuk membalas aksi penembakan 'drone' AS.
Namun, pada Kamis Pentagon meluncurkan serangan siber, menurut Yahoo News, yang mengutip sejumlah mantan pejabat intelijen.
Washington Post, Sabtu, juga menyebutkan bahwa serangan tersebut telah melumpuhkan sistem peluncuran roket Iran.
"Mereka berupaya keras, namun serangan tersebut gagal," cuit Menteri Teknologi Komunikasi dan Informasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi di akun Twitter.
"Media bertanya mengenai kebenaran serangan dunia maya terhadap Iran". "Tahun lalu kami menetralisirkan 33 juta serangan dengan firewall (nasional)," kata dia.
Azari Jahromi menyebut serangan terhadap jaringan komputer Iran sebagai "terorisme dunia maya", mengacu pada Stuxnet, contoh virus pertama yang dikenal masyarakat digunakan untuk menyerang mesin industri, yang menargetkan fasilitas nuklir Iran pada November 2017.
Sumber: Reuters
Baca juga: Panglima Garda Revolusi: Amerika tidak berani serang Iran
Baca juga: Militer AS akan kirim tentara siber ke medan perang
Baca juga: Iran latihan perang siber
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019