Pemerintah mempercepat proses evaluasi dan penandatanganan Plant of Development (POD) atau rencana pengembangan lapangan abadi Blok Masela sebelum berakhir masa tugas kabinet sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.Tujuannya kita akan menggunakan semua tenaga kerja, khususnya dari operator ke bawah, di mana yang tamatan SMA sederajat harus anak Maluku
"Rencana pembangunan POD Blok Masela sudah mengalami perubahan dari laut ke darat oleh Presiden RI dan saat ini Kementerian ESDM lagi melakukan evaluasi," kata Kadis ESDM Maluku Martha Nanlohy di Ambon, Selasa.
Penjelasan Martha disampaikan dalam rapat kerja Komisi B DPRD Maluku bersama Dinas ESDM, Biro Hukum Sekda Maluku, dan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Maluku. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Maluku Ever Kermite itu, DPRD mempertanyakan progres pengembangan Blok Masela berkaitan dengan keputusan pemerintah menyetujui lokasi POD dari laut ke darat.
Ia mengatakan beberapa pekan lalu SKK Migas telah menandatangani persetujuan dengan Inpex Jepang yang juga menyetujui perubahan itu dan pada 16 Juni 2019 sudah ditandatangani persetujuan lokasi pengembangan Blok Masela di darat.
Sebab, katanya, penunjukan lokasi POD oleh Presiden Jokowi di darat itu sudah disetujui grup besar Inpex di Jepang.
Menyangkut dokumen POD, katanya. sampai saat ini masih berada di Kementerian ESDM untuk dievaluasi, karena pada dokumen itu banyak terjadi perubahan, baik menyangkut masalah teknis pelaksanaan yang tadinya di laut sekarang pindah ke darat.
Hal itu, katanya, mengalami perubahan teknis yang drastis dan signifikan sehingga membutuhkan waktu cukup panjang.
"Dalam rapat sosialisasi rencana pengembangan lapangan abadi tanggal 19 Juni kemarin, saya juga mewakili gubernur, mudah-mudahan sebelum pelantikan Presiden RI maka dokumen itu sudah bisa ditandatangani," katanya.
Ia mengatakan informasi dari Direktur Hulu Kementerian ESDM bahwa sebelum berakhirnya masa tugas kabinet sekarang sudah bisa ditandatangani POD sehingga bisa masuk tahap konstruksi.
Bila dokumen itu sudah ditandatangani dalam waktu dekat, katanya, rencana produksi gas bumi di Blok Masela mulai terealisasi antara akhir 2026 hingga 2027.
Dinas ESDM Provinsi Maluku, beberapa minggu lalu juga sudah melakukan pendekatan dengan Kementerian ESDM, khususnya Badan Diklat, untuk meminta penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka mempersiapkan tempat uji kompetensi warga Maluku yang akan bekerja di Blok Masela.
"Tujuannya kita akan menggunakan semua tenaga kerja, khususnya dari operator ke bawah, di mana yang tamatan SMA sederajat harus anak Maluku," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Menteri ESDM sudah menyetujui pembukaan tempat uji kompetensi di daerah tersebut. Untuk tenaga kerja lulusan SMA dan sederajat ke bawah, mengikuti seleksi di Maluku sehingga akan dibuat berbagai pelatihan dengan dibantu kementerian khusus untuk peralatannya.
Baca juga: IRR INPEX Masela tunggu keputusan akhir investasi
Baca juga: Jonan ke Tokyo, finalisasi pengembangan Blok Masela
Baca juga: SKK Migas: Rekrutmen pekerja Blok Masela direncanakan
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019