Presiden Direktur Mr. D.I.Y. Cyril Noerhadi menyampaikan, meskipun iklim kondisi industri ritel di Indonesia cenderung mengalami penurunan, pihaknya optimistis dapat menjadi pengubah arah permainan di industri ini.
"Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun sejak Mr. D.I.Y. masuk ke Indonesia, tepatnya pada September 2017, saat ini gerai kami telah genap 100 gerai di seluruh Indonesia," ujarnya di sela-sela peresmian gerai yang bertempat di Pluit Village, Jakarta Utara, Selasa.
Selain di Indonesia dan Malaysia, gerai-gerai Mr.D.I.Y juga tersebar di sejumlah negara yakni Singapura, Thailand, Brunei, dan Filipina, dengan total 800 gerai.
Dengan mengusung jargon 'Always Low Price', Mr.D.I.Y. saat ini menawarkan 12.000 produk yang terbagi ke dalam 10 kategori, yang meliputi perkakas, peralatan rumah tangga, peralatan listrik, aksesoris mobil, perabotan rumah, alat tulis dan olahraga, mainan anak, aksesoris komputer dan smartphone, kosmetik dan perhiasan, dan barang kado.
"Ke depannya, kami pun akan menambah portofolio produk hingga 20.000 produk dengan harapan dapat memperkaya pilihan konsumen," tambahnya.
Sementara itu, Ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy N. Mandey menyatakan, gencarnya ekspansi Mr. D.I.Y. di Indonesia dinilai akan menjadi stimulus pertumbuhan industri ritel Tanah Air yang, beberapa tahun terakhir, mengalami kelesuan yang disebabkan pesatnya pertumbuhan e-commerce.
"Industri ritel sebenarnya masih berkembang, bahkan cenderung menjanjikan karena beberapa faktor: wilayah Indonesia yang sangat luas, populasi masyarakat yang besar, dan fluktuasi inflasi yang kondusif," tuturnya.
Meskipun demikian, mengingat pesatnya pertumbuhan teknologi, dirinya mengingatkan para pelaku industri ritel agar dapat cepat beradaptasi dengan perubahan zaman, salah satunya adalah dengan menghadirkan gerai perlengkapan rumah satu atap yang menawarkan berbagai produk yang tidak hanya berkualitas tapi juga terjangkau.
"Saya mengapresiasikan konsep ritel satu atap Mr.D.I.Y. dengan ruang yang sangat ringkas, mengingat perilaku berbelanja konsumen saat ini cenderung come and go, tidak lagi berlama-lama di satu tempat," pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019