• Beranda
  • Berita
  • Kemenko Perekonomian percepat rendang "go internasional"

Kemenko Perekonomian percepat rendang "go internasional"

25 Juni 2019 16:16 WIB
Kemenko Perekonomian percepat rendang "go internasional"
Tim Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian meninjau produksi rendang di Payakumbuh. (ANTARA SUMBAR/istimewa)
Kementerian Koordinator Perekonomian RI menyusun peran masing-masing kementerian dan lembaga untuk meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) rendang Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, dan mempercepat rendang go internasional.

"Kami mengkoordinasikan dan memfasilitasi, bagaimana kita bersama-sama di kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan daya saing IKM rendang Payakumbuh," kata Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian Iwan Faidi saat meninjau IKM rendang di Payakumbuh, Selasa.

Ia menegaskan sebagai Kemenko Perekonomian tugasnya mengkoordinasikan sinergi program untuk pembinaan UMKM pada sentra IKM rendang Payakumbuh.

"Jadi kami memastikan peran masing-masing Kementerian dan lembaga terkait berjalan agar produksi IKM rendang Payakumbuh segera go internasional," ujarnya.

Disamping itu, Iwan Faidi memastikan syarat sertifikasi dan "food safety" dari BPOM dan label halal terpenuhi untuk produksi go global.

"Meski masih ada beberapa kelengkapan yang masih dipenuhi namun sembilan varian rendang sudah memiliki izin edar dari BPOM," ujarnya.

Untuk mempercepat go internasional tersebut, imbuhnya Kemenko Perekonomian menkoordinasikan seluruh kementerian dan lembaga diantaranya keuangan, BUMN, BPOM, BNI, Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian.

"IKM itu sebetulnya di bawah Kementerian Perindustrian tapi kami sinergikan dengan yang lainnya. Kami menginventarisir apa yang sudah dan apa yang belum," jelasnya.

Wakil Wali Kota Payakumbuh mengatakan sentra IKM rendang Payakumbuh disiapkan untuk dapat memproduksi rendang dengan jumlah lebih dari 70 ton sesuai permintan Arab Saudi.

Selain itu, sentra IKM rendang juga akan menjadi tempat wisata belajar memasak rendang bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Untuk saat ini jumlah penjualan IKM rendang per hari paling banyak Rp10 juta dengan rata-rata per IKM Rp2,8 juta, sementara total penjualan semua IKM rendang per hari mencapai Rp104 juta lebih.

"Dengan inovasi, hal ini tidak mustahil ke depan bisa mencapai Rp1 miliar," ujarnya.


Baca juga: Rendang 'Jadi Bintang' di Tenda Ramadhan London
Baca juga: Payakumbuh ekspor rendang untuk kebutuhan musim haji 2019

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019