Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapan untuk memasok kebutuhan air bersih kepada masyarakat di sejumlah desa yang berpotensi kekeringan, sebagai dampak musim kemarau.Ke depan tentunya kami berharap permasalahan kekeringan yang langganan terjadi di wilayah itu bisa segera diatasi
Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M. Zaini di Mojokerto, Selasa, mengatakan ada sejumlah desa di dua kecamatan yang sering menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau.
"Dua kecamatan itu berada di Kecamatan Ngoro dan juga di Kecamatan Dawarblandong," katanya.
Ia menjelaskan dari dua kecamatan itu sedikitnya ada lima desa yang berpotensi kekeringan saat musim kemarau seperti saat ini.
"Akibatnya, ribuan jiwa kesulitan air bersih," kata dia.
Guna menanggulangi dampak kekeringan, pihaknya siap memberikan pasokan air bersih kepada masyarakat di desa-desa menghadapi krisis air bersih.
"Kami akan bekerja sama dengan PDAM untuk membantu penyediaan pasokan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan dengan menggunakan truk tangki air," ucap dia.
Ia mengatakan bahwa lima desa yang menjadi langganan kekeringan di kabupaten itu, adalah Desa Kunjorowesi, Manduro Manggung Gajah dan Kutogirang di Kecamatan Ngoro, serta Desa Dawarblandong dan Desa Simongagrok di Kecamatan Dawarblandong.
"Kekeringan selama musim kemarau tahun lalu mengakibatkan ribuan jiwa kesulitan air bersih. Mereka terdiri dari 520 jiwa di Desa Kunjorowesi, masing-masing 750 jiwa di Desa Kutogirang dan Manduro Manggung Gajah," kata dia.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pendataan daerah-daerah yang mengalami kekeringan supaya bantuan air bersih bisa segera didistribusikan sehingga masyarakat tidak lagi kekurangan air.
"Ke depan tentunya kami berharap permasalahan kekeringan yang langganan terjadi di wilayah itu bisa segera diatasi," ujar dia.
Baca juga: Jatim dan NTT berstatus Awas potensi kekeringan
Baca juga: BPBD Pamekasan mulai memeta daerah rawan kekeringan
Baca juga: 3 provinsi diperkirakan mengalami hari tanpa hujan ekstrem
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019