NTB pelajari mitigasi bencana di Australia

25 Juni 2019 19:01 WIB
NTB pelajari mitigasi bencana di Australia
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah (ketiga dari kanan) dan istri Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah (ketiga dari kiri) mengapit Direktur National Critical Care and Trauma Response Centre, Prof. Len Notaras (tengah) dalam lawatan ke Darwin, Northern Territory, Australia, Senin (24/6/2019). (ANTARA/Nur Imansyah).

makanan siap konsumsi telah disiapkan untuk tim dan warga dalam kondisi darurat bencana

Gubernur Nusa Tenggara Barat  Zulkieflimansyah memenuhi undangan Pemerintah Northern Territory, Australia untuk melihat dari dekat kesiapan pemerintah setempat dalam menghadapi berbagai bencana.

Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Selasa, menyampaikan Northern Territory merupakan salah satu daerah yang menjadi tetangga terdekat dimana penerbangan Lombok-Darwin hanya memakan waktu sekitar satu setengah jam.

Menurut dia, agenda kunjungan ini memiliki makna penting sebagai sebuah proses pembelajaran mengenai kebijakan mitigasi bencana.

Sebagai daerah yang rawan gempa, NTB membutuhkan kebijakan mitigasi bencana yang andal. Karenanya, berkunjung ke Northern Territory memberikan gambaran apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.

"Mereka sadar kawasan ASEAN sangat rawan bencana. Karenanya Australia menempatkan badan bencananya di Darwin yang sangat dekat dengan negara-negara ASEAN sebagai bentuk persiapan mereka kalau ada bencana di Australia dan negara-negara tetangganya," ujar gubernur.

Saat berada di National Critical Care and Trauma Response Centre, Darwin, Gubernur NTB mendapatkan gambaran bagaimana kebijakan penanganan bencana benar-benar telah dipersiapkan. Pasokan kebutuhan ini siap didistribusikan jika sewaktu-waktu bencana datang.

Gubernur juga melihat sendiri bagaimana makanan siap konsumsi telah disiapkan untuk tim dan warga dalam kondisi darurat bencana. Tidak hanya makanan, berbagai kebutuhan lain seperti tenda berbagai ukuran, obat-obatan, selimut dan kebutuhan lainnya sudah tersedia. Bahkan, kebutuhan seperti boneka untuk anak-anak kecil di daerah bencana juga sudah ada.

"Lengkap banget dan sudah ready dari sekarang. Jadi kalau ada bencana mereka sudah sangat siap," tegas Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Gubernur menilai kesiapan semacam ini tentu menjadi hal yang harus diadaptasi di  NTB yang juga merupakan daerah rawan bencana.

Karenanya, agenda lawatan ke Northern Territory itu dimanfaatkan pula untuk meminta dukungan agar pemerintah setempat bisa memberikan edukasi dan pelatihan menghadapi bencana.

"Mereka akan dengan senang hati untuk melatih orang-orang kita di Darwin untuk sigap dan siaga bencana. Atau melatih orang-orang kita dalam jumlah lebih banyak di NTB," ucap dia.

Selain itu, Gubernur NTB juga menggelar kunjungan kehormatan ke Konsulat Jenderal RI di Darwin, Dicky D. Soerjanatamihardja. Kemudian, berlanjut dengan agenda kunjungan serta pertemuan dengan jajaran civitas academika Charles Darwin University.

"Konjen Indonesia akan membantu untuk membuka akses pendidikan dan pelatihan agar anak-anak muda NTB bisa bekerja di Northern Territory," sebutnya.

Sementara, dari kunjungannya ke Charles Darwin University, Doktor Zul juga mengabarkan bahwa perguruan tinggi terkemuka itu membuka kesempatan bekerja sama dengan NTB.

"Mereka memperlihatkan apa-apa saja yang mereka bisa lakukan untuk NTB," katanya.

Gubernur diagendakan akan berada di Australia dari Senin (24/6) hingga Jumat (28/6).  


Baca juga: BPBD NTB luncurkan aplikasi siaga bencana
Baca juga: PMI bangun sekolah tahan gempa di NTB

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019