" Target layak anak tersebut untuk mengisi bonus demografi tahun 2045. Jadi, (dengan adanya kegiatan program layak anak) kita nantinya ada penerusnya. Kita harus siap memenuhi hak anak dan perlindungannya," katanya usai acara "Bupati Batang, Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak dengan Tim Verifikasi Lapangan Kabupaten Layak Anak Tingkat Nasional 2019 di Batang, Selasa.
Menurut dia, secara nasional laporan terhadap konvensi hak anak (KHA) seperti perlindungan terhadap anak dan kepemilikan akte kelahiran anak masih cukup tinggi.
"Kita masih memiliki PR (pekerjaan rumah) terhadap masalah anak baik terhadap perlindungan anak maupun kepemilikan akte kelahiran," katanya.
Ia mengatakan saat ini, wilayah yang sudah meraih sebagai kota atau kabupaten layak anak (KLA) di Jawa Tengah adalah Kota Solo, kemudian disusul Magelang, serta Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami berharap seluruh provinsi di Jateng ini dapat menerima penghargaan KLA dari pemerintah," katanya.
Adapun kendala yang dihadapi kota/kabupaten untuk mendapat penghargaan KLA, kata dia, adalah belum ada data pendukung kondisi anak yang disiapkan oleh masing-masing daerah.
"Oleh karena, kami berpesan pada Kabupaten Batang bisa menguatkan pola asuh orang tua karena anak akan mencontoh perbuatan mereka. Apabila orang tua berbuat baik maka anak akan mencontohnya," katanya.
Baca juga: KPPPA fasilitasi 38 daerah bangun ruang bermain ramah anak
Baca juga: 435 kabupaten/kota inisiasi wilayah layak anak
Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019