Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta menerjunkan 30 personel untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, saat musim kemarau.Sejumlah kasus bahkan disebabkan hal-hal sepele, seperti membuat puntung rokok sembarangan
"Nantinya, petugas dibantu 147 orang yang terdiri dari 130 personil Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP). Tim ini dibekali sejumlah peralatan pemadaman dan dua unit kendaraan roda empat," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA DIY Untung Suripto di Kulon Progo, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 70 persen kawasan Suaka Margasatwa Sermo merupakan titik rawan kebakaran. Terutama kawasan yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat. Biasanya peristiwa lahan dan hutan terbakar muncul pada puncak musim kemarau antara Agustus sampai September.
Kegiatan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan antara lain pembersihan lahan dengan cara dibakar dan bekas api unggun dari kegiatan kemah yang luput dibersihkan.
September, 2018, hutan seluas 3 hektare di kawasan Suaka Margasatwa Sermo terbakar. Api melalap ratusan pohon yang mayoritas jenis sonokeling, kayu putih, dan akasia. Peristiwa serupa juga pernah melanda hutan Sermo pada 2013 dan 2015. Saat itu, kebakaran diduga terjadi akibat orang yang membuang puntung rokok dan kegiatan camping.
"Sejumlah kasus bahkan disebabkan hal-hal sepele, seperti membuat puntung rokok sembarangan," katanya.
Untuk itu, Untung mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD Kulon Progo untuk mengantisipasi kebakaran di Suaka Margasatwa Sermo. Selain itu, pihaknya akan melakukan patroli bersama penegak hukum pada 25 Juni sampai 29 Juni.
Menurut dia, pihaknya juga mengadakan sosialisasi antisipasi kebakaran hutan di sekitar kawasan serta patroli kawasan konservasi bersama MMP dan MPA.
"Mereka ini berperan secara partisipatif untuk menyebarkan informasi ke masyarakat lainnya terkait program kami serta informasi pengelolaan kawasan konservasi," katanya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah VI Sermo Sugeng mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat musim kemarau, pihaknya mulai meningkatkan patroli di area hutan Konservasi Sermo dan sekitarnya.
"Patroli itu dilakukan selama 24 jam dengan sistem shift. Tim pertama bertugas sejak pagi hingga sore, dilanjutkan tim kedua dari sore sampai pagi lagi. Kami ada shift siang dan malam, yang bertugas itu 20 personil keliling Sermo," kata Sugeng.
Baca juga: Sampah Suaka Margasatwa Sermo dibersihkan BKSDA Yogyakarta
Baca juga: BMKG deteksi peningkatan titik-titik panas di Riau
Baca juga: BPBD Sumsel tingkatkan pengawasan puluhan desa rawan kebakaran hutan
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019