Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Silangen di Manado, Rabu menyatakan, jadikan donor darah sebagai gaya hidup atau lifestyle dalam kehidupan sosial.
Dia menambahkan, pelayanan darah sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, bermanfaat, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.
Baca juga: Jakarta Fair kumpulkan 500 kantong darah
Silangen mengatakan, keberhasilan pengelolaan pelayanan darah sangat tergantung pada ketersediaan pendonor darah, sarana, prasarana, tenaga, pendanaan, dan metode yang dilakukan.
Oleh karena itu, katanya, pelayanan darah harus dilakukan secara terstandar, terpadu dan berkesinambungan serta dilaksanakan secara terkoordinasi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat termasuk organisasi sosial.
Baca juga: Jakarta Fair kumpulkan 500 kantong darah
Ketua Tim Giat Donor Darah PMI Sulut Annie Dondokambey mengatakan kegiatan yang mengangkat tema Safe Blood For All itu sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat manfaat dan pentingnya donor darah.
Dia mengatakan, Tim Giat Donor Darah PMI Sulut juga telah memberikan penghargaan bagi masyarakat yang sudah mendonorkan darahnya sebanyak 10 kali, 25 kali, 50 kali, 75 kali, dan 100 kali.
Baca juga: Peringati donor darah sedunia, ratusan warga Medan donor darah
"Mereka patut diberi apresiasi dan penghargaan karena memberikan darahnya tanpa pernah dibayar," katanya.
Karena, katanya, stok darah di Bank Darah Sulut masih sangat minim, belum bisa memenuhi permintaan dari berbagai rumah sakit yang cukup banyak.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019