Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar rapat koordinasi perdana dengan otoritas Provinsi Bali untuk pelaksanaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2019.Ini adalah proses harmonisasi
Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti, Ophirtus Sumule, di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu, mengatakan persiapan peringatan Hakteknas ke-24 dilakukan sebagai bagian dari harmonisasi sehingga koordinasi antara unsur pusat dan daerah dapat selaras.
"Ini adalah proses harmonisasi," kata dia saat pembukaan Rapat Koordinasi Hakteknas 2019.
Rakor tersebut dihadiri Karo Umum Provinsi Bali Gede Darmawa, Profesor Nengah dari LLDIKTI Bali dan para penanggung jawab kegiatan Hakteknas.
Selain itu, dia berharap informasi kegiatan dapat diperluas ke tengah masyarakat menilik ada sisa waktu untuk promosi dari saat ini hingga pelaksanaan Hakteknas pada Agustus 2019.
Dia mengatakan Provinsi Bali memiliki memiliki potensi wisata, budaya, industri kreatif, kewirausahaan, institusi pendidikan tinggi, peneliti dan inovator yang berkelas internasional. Bali didorong agar terus tumbuh terutama memasuki era industri kreatif 4.0 sehingga dapat terus bersaing dan mandiri.
Ophirtus mengatakan peringatan Hakteknas bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya iptek sehingga kreativitas dan inovasi terus berkembang.
Secara langsung atau tidak, kata dia, iptek dan inovasi dapat meningkatkan daya saing bangsa. Selain itu, kegiatan tahunan itu dapat mensinergikan berbagai kebijakan pemerintah terkait hasil riset dan pengembangan untuk hilirisasi iptek.
"Peringatan Hakteknas juga menjadi ajang mempromosikan produk-produk inovasi berbasis pada potensi dan kearifan lokal dari berbagai wilayah," katanya.
Baca juga: Wapres buka Harteknas 22 di Makassar
Baca juga: Dian ubah gulma jadi desinfektan
Baca juga: Rektor IPB terima penghargaan IPTEK 2017
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019