Beijing (ANTARA News) - Sejumlah perusahaan asuransi di China telah membayar klaim total 917 juta yuan atau 128 juta dolar AS terkait adanya kerusakan dan korban badai salju yang melanda sejumlah wilayah di negara itu.
"Pihak asuransi telah membayar 49,92 juta yuan untuk bidang pertanian dan 2,35 juta yuan untuk membayar kerusakan rumah-rumah d pedesaan," demikian Pusat Bencana Alam yang berada di bawah Dewan Negara, seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Jumat.
Badai salju yang melanda sejumlah wilayah di China secara langsung telah merugikan kehilangan ekonomi sebesar 80 miliar yuan atau 11 miliar dolar AS, merobohkan 300 ribu rumah, merusak 90 juta hektar perkebunan di 19 provinsi dan wilayah.
Bencana tersebut juga telah mengakibatkan sejumlah kematian warga dan memutuskan jalur transportasi dan pembangkit tenaga listrik di sejumlah wilayah di China selatan, tengah dan timur.
Bandara Liping yang terletak di barat daya pegunungan Provinsi Guizhou tutup sejak Kamis lalu. Seluruh bandara lainnya, dilaporkan telah dibuka kembali setelah kondisi cuaca dinyatakan membaik dalam beberapa hari.
Sekitar 150 ribu pekerja telah melakukan pekerjaan untuk memperbaiki layanan tenaga listrik di wilayah yang selama ini mengalami pemadaman akibat badai salju yang merupakan terburuk dalam lima dekade terakhir ini.
Pada Kamis sore (7/2), jaringan listrik milik pemerintah China telah beroperasi lagi dan sudah memasok ke 20,38 juta rumahtangga.
Sedangkan pada Kamis siangnya pembangkit listrik di China selatan juga berhasil memperbaiki 4.276 jaringan dan masih mengerjakan 2.498 jaringan.
Dalam upaya untuk mengurangi kekurangan pembangkit listrik tenaga batu bara, pemerintah mengatakan bahwa sebanyak 2.282 pertambangan batu bara atau 63,8 persen dari total kapasitas produksi telah melakukan pekerjaan secara normal selama liburan Imlek.
Badan Meteorologi China mengatakan bahwa China diprediksi akan mengalami kondisi cuaca yang baik selama liburan Imlek, sehingga masyarakat akan bisa terhindar dari bencana lebih parah. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008