Astra Infra Port - Eastkal atau PT Pelabuhan Penajam Banua Taka memandang positif sikap pemerintah terkait pengelolaan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang tidak akan melibatkan BUMN.infrastruktur pelabuhan secara peluang dibandingkan infrastruktur pembangkit listrik dan infrastruktur jalan tol, keterlibatan swasta di dalam infrastruktur pelabuhan relatif masih sedikit
"Kami memandang bahwa sikap pemerintah itu (tidak akan melibatkan BUMN) positif. Astra Infra Port selalu melihat kesempatan untuk bisa terlibat dalam peluang pengembangan infrastruktur di Indonesia," ujar Presiden Direktur Astra Infra Port - Eastkal Billy Perkasa Kadar kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Billy menjelaskan bahwa infrastruktur pelabuhan secara peluang dibandingkan infrastruktur pembangkit listrik dan infrastruktur jalan tol, keterlibatan swasta di dalam infrastruktur pelabuhan relatif masih sedikit.
Presdir tersebut melihat hal tersebut sebagai awal dari pemerintah untuk membuka peluang bagi swasta untuk lebih bisa terlibat dalam infrastruktur pelabuhan.
"Sebagai perusahaan infrastruktur, terbukanya peluang untuk swasta di infrastruktur pelabuhan kami pandang sangat positif. Perkembangan dari sektor kepelabuhanan bagi swasta, saat ini belum seterbuka sektor pembangkit listrik dan jalan tol," kata Billy yang juga menjabat sebagai CEO Logistics Infrastructure Business Group Astra Infra.
Astra Infra Port - Eastkal yang juga dikenal PT Pelabuhan Penajam Banua Taka merupakan anak perusahaan dari Astra Infra.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa Pelabuhan Patimban, Jawa Barat tidak akan dikelola oleh BUMN.
Menurut Luhut, operator pelabuhan akan diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan swasta baik dari Indonesia maupun luar negeri. Hal itu dimaksudkan untuk membangun daya saing yang sehat di bidang infrastruktur pelabuhan.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa penentuan operator pelabuhan akan melalui proses pelelangan, dengan melihat "experience" sebagai salah satu syarat utamanya.
Budi menambahkan perusahaan yang berminat menjadi operator pengelola pelabuhan berasal dari Indonesia dan Jepang.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019