Secara umum, kanker otak terbagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Kanker otak primer selnya berasal dari otak dan bisa menyebar ke bagian otak lain, tapi hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain.
"Adapun kanker otak sekunder, sel kankernya berasal dari luar otak (organ tubuh lain), yang menyebar ke otak," terang Ketua Departemen Bedah Saraf MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta tersebut dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Baca juga: Agung Hercules kena kanker otak stadium 4
Lebih lanjut, kanker otak primer terbagi empat grade yakni grade satu atau yang paling ringan atau disebut pilocytic astrocytoma, grade dua disebut diffuse astrocytoma (astrocytomaderajat rendah), grade tiga yakni anaplastic astrocytoma dan grade empat glioblastoma multiforme.
“Grade satu dan dua disebut tumor otak. Yang disebut kanker otak primer yakni grade tiga dan empat. Glioblastoma adalah yang paling ganas dan paling tinggi stadiumnya,” kata Made.
Kanker otak umumnya langsung muncul ke grade empat pada orang berusia 60 tahun ke atas, karena mutasi yang terjadi terlalu banyak dan berat. Sedangkan pada anak-anak atau dewasa muda biasanya kanker terjadi secara bertahap.
Gejala kanker
Gejala kanker otak sering kali sulit dikenali dan kadang bisa menyerupai gejala maag, flu, sakit kepala, mual dan muntah.
"Sakit kepalanya pun tidak khas, dan sangat bervariasi. Ada yang seperti migrain, ada yang seperti vertigo, ada pula yang hanya muncul di pagi hari," kata Made.
Menurut dia, sebaiknya waspada bila sakit kepala terus menerus, sulit disembuhkan dan semakin progresif.
Selain gejala umum yang tidak khas, ada pula gejala lain, sesuai dengan lokasi kankernya. Bila kanker tumbuh di pusat bicara maka gejalanya mungkin kesulitan atau tidak bisa bicara.
Gangguan fungsi ini muncul bila kanker tumbuh di bagian otak besar.
Jika kanker ada di otak kecil, biasanya gejala yang hadir berupa vertigo. Sedangkan bila tumor ada di batang otak, umumnya ada penurunan kesadaran.
“Batang otak hanya seukuran ibujari orang dewasa. Bila ada kanker di sana, langsung muncul gangguan,” tutur Made.
Baca juga: Periset temukan virus peningkat kekebalan obati kanker otak
Pemeriksan MRI
Dia menyarankan pemeriksaan MRI, bersamaan medical check up rutin, untuk mendeteksi kanker otak secara dini, dan segera dilakukan pengobatan. Hal ini agar angka keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi.
Bila ditemukan ada massa di otak melalui pemeriksaan MRI, sebesar atau sekecil apapun ukurannya harus diambil untuk mengevaluasi apakah tumor tersebut jinak, ganas (kanker) dan apa jenisnya.
Baca juga: John McCain didiagnosis menderita kanker otak
Baca juga: Leukimia turun tapi diganti kanker otak sebagai pembunuh utama pemuda AS
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019