Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menilai para peternak ayam setempat bisa menolak apabila para tengkulak membeli ayam hidup dengan harga murah sehingga tidak memicu harga jual ayam anjlok di tingkat peternak.Saat ini kebanyakan peternak dalam posisi sulit untuk menolak harga beli yang rendah dari para tengkulak (pengepul) karena mereka tidak memiliki modal.
"Kalau (dibeli) murah (peternak) jangan mau kan bisa," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Meski demikian, ia mengakui bahwa saat ini kebanyakan peternak dalam posisi sulit untuk menolak harga beli yang rendah dari para tengkulak (pengepul) karena mereka tidak memiliki modal.
"Sering pada posisi sulit dalam arti sulit dia tidak punya modal. Pada waktu kutuk (anak ayam) mungkin dibeli karena dari kutuk 100 dewasanya mungkin mati 10-15 persen makanya dari satu distributor kutuknya juga satu distributor, nanti kalau bertelur satu distributor, nanti kalau pedaging juga satu distributor ya memang itu yang akan terus terjadi," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Baca juga: Pinsar akan bagikan10.000 ayam gratis
Kendati demikian, ia menilai harga jual ayam di pasaran yang rentangnya terpaut jauh dari harga jual di tingkat peternak bisa masuk akal dan bisa tidak masuk akal. "Masuk akal ya bisa, tidak (masuk akal) juga bisa," katanya.
Jika penyebab anjloknya harga di tingkat peternak karena kelebihan pasokan, menurut Sultan, pemerintah sulit membatasi pasokan ayam ke Yogyakarta.
Terlepas soal pasokan dan permintaan ayam, Sultan menilai anjloknya harga ayam juga turut dipicu adanya ayam yang berpenyakit seperti Avian Influenza (AI). Ia berharap peternak bisa menjaga kesehatan ayam dengan terus melakukan antisipasi dan pengawasan.
"Yang penting bagaimana kita bisa mengawasi sehingga mudah mencegahnya begitu ada kematian (ayam) yang sifatnya massal kita harus cepat turun, kita evaluasi. Kalau memang perlu disuntik ya disuntik, kalau tidak maka tidak akan bisa bertahan sehingga kerugiannya itu tidak jauh," kata Sultan.
Baca juga: Pinsar klaim kelebihan pasokan ayam di Jateng capai 30 persen
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019