"AI (Artificial Intelligence) ini terobosan baru di bisnis asuransi terutama bagi generasi milenial yang menyukai layanan 'on demand'," kata CEO Sompo Indonesia Eric Nemitz di Jakarta, Kamis.
Menurut Eric, sistem asuransi konvensional saat ini tidak efektif mengingat sudah ada paket- paket yang disiapkan langsung untuk calon pembeli.
"Banyak asuransi yang akhirnya tidak digunakan namun tetap dibayar oleh pengguna asuransi karena sistem paket," kata Eric setelah peluncuran aplikasi ponsel pintar Igloo hasil kerjasama Sompo Indonesia dan Axinan.
Eric menuturkan sistem kecerdasan buatan dapat dengan mudah melihat data lewat pola transaksi calon pembeli asuransi sehingga paket asuransi yang dibutuhkan oleh pengguna tepat sasaran dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan.
Ia mencontohkan untuk asuransi perjalanan antara satu pengguna dengan pengguna lain bisa berbeda.
Jika pengguna A melakukan perjalanan ke wilayah Asia maka mungkin biaya yang dibayarkan akan lebih murah dibandingkan pengguna B yang melakukan perjalanan ke Eropa.
Hal ini dapat terdeteksi oleh AI mengingat perhitungan beban risikonya berbeda. Kelebihan ini tidak akan didapatkan jika tetap menggunakan sistem asuransi konvensional seperti saat ini yang menetapkan harga sama tanpa menghitung jauh- dekatnya perjalanan yang ditempuh pembeli asuransi.
Ia berharap nantinya bisnis asuransi di Indonesia lainnya turut menerapkan penggunaan kecerdasan buatan agar membuat sistem asuransi yang nyaman digunakan oleh calon pembeli.
Baca juga: Jasindo targetkan pendapatan premi 2019 capai Rp6,2 triliun
Baca juga: Sasar generasi milenial Jasindo akan buat aplikasi
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019