Senior Advisor PT Freeport Indonesia, Michael Manufandu, Kamis menyatakan, program CCI merupakan program yang tepat untuk anak muda Papua, karena program tersebut tidak hanya memfasilitasi pengembangan akademik para penerima beasiswa, namun juga dapat mengasah keterampilan kepemimpinan mereka.
"Total dana yang dialokasikan PT Freeport Indonesia untuk turut mendukung program CCI untuk periode 2016 hingga 2020 bahkan mencapai 1 juta dolar AS," katanya saat orientasi pra-keberangkatan para penerima beasiswa Program CCI 2019 di Jakarta.
Keempat penerima beasiswa tersebut akan belajar di sejumlah community college di Amerika Serikat, dengan bidang studi yang berbeda-beda.
Para penerima beasiswa ini yakni Junus Marthin Albertho Kbarek, yang mengambil jurusan Administrasi Bisnis di Bunker Hill Community College, Massachusetts, Nur Hayyu Supriatin jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Mesa Community College, Arizona.
Natalius Fillep Marani jurusan Ilmu Media dan Teknologi Komunikasi di Kirkwood Community College, Iowa dan Mici Eka Wontini Maniagasi yang akan mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Northern Virginia Community College.
Natalius Fillep Marani asal Manokwari tidak pernah menyangka bahwa keinginannya untuk mendalami ilmu komputer dan IT akan segera terwujud. Tidak tanggung-tanggung, ia akan mempelajari ilmu media dan teknologi komunikasi di Kirkwood Community College, Iowa, Amerika Serikat.
Melalui program ini, para penerima beasiswa akan belajar selama 2 semester di sejumlah community college di Amerika Serikat.
Sejak 1998 hingga 2019, tercatat ada 83 pelajar asal asal Papua dan Papua Barat sebagai penerima beasiswa pendidikan di Amerika Serikat melalui kerjasama AMINEF dan PT Freeport Indonesia; di mana 26 diantaranya adalah penerima beasiswa program MA (S2) dan 57 pelajar adalah peserta Program CCI
Natalius, salah satu penerima beasiswa Program CCI menyatakna, sepulang dari pendidikannya di AS sudah memiliki cita-cita untuk meningkatkan pendidikan IT di Kabupaten Mimika, sekaligus membantu para Mama Papua dalam memasarkan produk dagangan mereka.
“Saya ingin membantu para Mama-Mama di Kabupaten Mimika dalam memasarkan barang dagangan mereka secara digital dan berbasis aplikasi, agar produk-produk dari Papua juga bisa dipasarkan ke masyarakat luas. Selain itu, saya juga ingin tetap membantu pendidikan anak-anak dalam memahami IT," ujarnya.
Direktur Eksekutif AMINEF Alan Feinstein menyatakan anak-anak Papua dan Papua Barat penerima beasiswa AMINEF selama ini menunjukkan minat belajar yang tinggi dan sangat termotivasi untuk kembali ke daerahnya untuk membangun Papua.
Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan berikut keilmuan yang mereka dapatkan bisa menjadi modal utama mereka untuk menjadi pionir dan berkontribusi positif pada komunitasnya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019