"Pasar kelas ini telah berkontribusi paling besar pada penjualan produk smartphone kami, sekitar 70 persen," kata Country Manager HMD Global Indonesia, Muhammad Taufik Syahbuddin setelah acara peluncuran produk Nokia 2.2 di Jakarta, Kamis.
Selain itu, menurut Taufik, segmen ponsel harga Rp1,5 juta hingga Rp3 juta merupakan pasar yang menarik bagi Nokia.
"Ada banyak pemain di segmen ini, dari pemain baru dan mungkin pemain baru yang dalam waktu singkat sudah pergi. Pemain kelas high end sedikit, sementara kelas midlow juga ada, tapi pemain itu-itu aja," kata dia.
Baca juga: Nokia 2.2 tonjolkan fitur fotografi "low light"
Taufik mengklaim ponsel mereka, salah satunya Nokia 2.2, yang dijual dengan harga Rp1,79 juta telah dilengkapi berbagai fitur yang dimiliki produk lain yang lebih mahal.
"Dengan produk seharga dan berkualitas seperti Nokia 2.2, kami optimistis dapat merebut hati pasar, khususnya dari kalangan milenial dan segmen pengguna baru," kata Taufik.
Saat disinggung kemungkinan Nokia untuk menaikkan kelas produknya menjadi flagship, Taufik mengatakan, itu bisa saja dilakukan HMD Global.
"Namun, saat ini kami masih mau fokus pada kelas yang saya sampaikan tadi (kelas Rp1,5 juta-Rp3 juta)," kata dia.
Taufik menambahkan, untuk saat ini Nokia belum ada rencana merilis perangkat flagship.
Selain itu, kata dia, DBM Global juga sedang memfokuskan promosi ponsel Nokia kepada kalangan milenial di Indonesia.
"Banyak dari segmen ini tahunya produk-produk terdahulu kami yang menggunakan sistem operasi lama, banyak yang belum tahu bahwa kami sekarang merupakan pemain smartphone Android," kata dia.
Dengan begitu, Taufik berharap, penjualan ponsel pintar Nokia dapat terus meningkat dan kembali menjadi produk "sejuta umat" seperti sebelum era smartphone berjaya.
Baca juga: Nokia akui belum ciptakan "user interface" sendiri
Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019