"Aku rasa saat ini cukup sulit. Mereka terlihat sangat, sangat cepat," kata Leclerc ketika ditanya apakah Ferrari bisa memberikan perlawanan ketat kepada Mercedes di Red Bull Ring.
"Mereka sangat cepat di Paul Ricard, khususnya laju ketika balapan, jadi aku kira kami fokus kepada kami sendiri dan mencoba melakukan yang terbaik. Tapi, jujur, cukup sulit untuk berada di level mereka," ujarnya menambahkan seperti dikutip Reuters, Kamis.
Leclerc masih mengejar kemenangan pertamanya di musim perdana menunggangi Ferrari. Peluang terbesarnya datang di balapan kedua, GP Bahrain, di mana dia start dari pole position namun mengalami kendala mesin di akhir lomba dan harus finis peringkat tiga.
Setelah itu Leclerc kembali naik podium di Kanada dan terakhir di Prancis, pekan lalu.
Di Prancis, Leclerc mampu mengejar pebalap Mercedes Valtteri Bottas dan finis 0,929 detik di belakang sang pebalap Finlandia itu.
"Aku rasa dia mengalami sedikit kesulitan di ban set kedua yang melepuh. Kami tidak demikian. Aku rasa kami cukup mampu mengatur balapan kami jadi itu menunjukkan jika semuanya masih mungkin, tapi sangat sulit."
Baca juga: Pratinjau - Reliabilitas Mercedes kembali diuji di Austria
Mercedes telah menang empat kali di Austria, namun tahun lalu kedua pebalap mereka, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas gagal finis karena mengalami kendala teknis.
"Jika mereka tak mengalami masalah, akan sulit bagi kami untuk menantang mereka. Jadi kami akan mencoba yang terbaik di setiap balapan," kata Leclerc.
Leclerc mengaku hasil positif di dua balapan terakhir cukup memberikan motivasi untuk berlaga di akhir pekan nanti.
Juga bagi dia, Red Bull Ring merupakan salah satu sirkuit favorit karena memiliki jarak putaran yang pendek, mengingatkan masa-masa membalap go-kart dahulu.
"Aku suka membalap di sini," kata Leclerc.
Ferrari tiba di seri kesembilan musim ini dengan defisit 140 poin dari Mercedes yang berada di puncak klasemen konstruktor.
Ketika ditanya tentang peluang di kejuaraan, Leclerc mengatakan Ferrari tak akan menyerah hingga perhitungan secara matematis menyebutkan tak mungkin lagi mengejar Mercedes.
Baca juga: Statistik GP Austria
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019