Danrem Johnatan Binsar Sianipar saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat, mengatakan hingga kini belum ada anak asli pegunungan yang masuk Akmil.
"Setahu saya belum ada perwira aktif lulusan Akmil yang dari pegunungan tengah. Nanti dandim perhatikan orang pegunungan tengah harus jadi Akmil," katanya.
Baca juga: Akmil buat kurikulum ilmu siber
Baca juga: 470 taruna Akmil praja bakti di Wonosobo
Baca juga: Ratusan taruna Akmil ikuti masa orientasi
Perwira asli Papua lulusan akmil memang ada namun hampir semuanya berasal dari wilayah adat Saireri atau wilayah pesisir Papua.
"Rata-rata dari wilayah tanah Tabi, Saireri, misalnya Pangdam Herman Asaribab, Wempi Ramandey," katanya.
Pada komunikasi sosial danrem bersama 200 tamu undangan dari delapan kabupaten yang berlangsung di Jayawijaya, Ia mengatakan sebagian anak yang mengikuti tes penerimaan anggota TNI tidak lolos pada kesehatan dalam.
"Kita di wilayah pegunungan tengah mungkin dia basah jadi sering masalahnya masalah kesehatan bagian dalam. Tetapi banyak juga yang saya toleransi karena saya berupaya wilayah pegunungan tengah sebanyak mungkin nanti yang bisa menjadi prajurit TNI," katanya.
Dari beberapa kali penerimaan prajurit TNI sejak tahun 2018 telah diakomordir 30-50 persen anak-anak pegunungan.
"Itupun ada dari beberapa daerah yang saya paksa ikut. Di Kabupaten Nduga itu saya paksa ada yang ikut, dari tiga-empat orang ada yang lulus," katanya.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019