• Beranda
  • Berita
  • Danrem 172/PWY dorong anak pegunungan Papua masuk Akmil

Danrem 172/PWY dorong anak pegunungan Papua masuk Akmil

28 Juni 2019 13:51 WIB
Danrem 172/PWY dorong anak pegunungan Papua masuk Akmil
Foto bersama danrem, dandim, kapolres Jayawijaya serta pejabat pemerintah lainnya di Jayawijaya. (ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun).
Danrem 172/Praja Wira Yakthi Kolonel Inf Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar memerintahkan Dandim 1702/Jayawijaya mendorong maju anak pegunungan tengah Papua masuk Akademi Militer (Akmil).

Danrem Johnatan Binsar Sianipar saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat, mengatakan hingga kini belum ada anak asli pegunungan yang masuk Akmil.

"Setahu saya belum ada perwira aktif lulusan Akmil yang dari pegunungan tengah. Nanti dandim perhatikan orang pegunungan tengah harus jadi Akmil," katanya.

Baca juga: Akmil buat kurikulum ilmu siber

Baca juga: 470 taruna Akmil praja bakti di Wonosobo

Baca juga: Ratusan taruna Akmil ikuti masa orientasi



Perwira asli Papua lulusan akmil memang ada namun hampir semuanya berasal dari wilayah adat Saireri atau wilayah pesisir Papua.

"Rata-rata dari wilayah tanah Tabi, Saireri, misalnya Pangdam Herman Asaribab, Wempi Ramandey," katanya.

Pada komunikasi sosial danrem bersama 200 tamu undangan dari delapan kabupaten yang berlangsung di Jayawijaya, Ia mengatakan sebagian anak yang mengikuti tes penerimaan anggota TNI tidak lolos pada kesehatan dalam.

"Kita di wilayah pegunungan tengah mungkin dia basah jadi sering masalahnya masalah kesehatan bagian dalam. Tetapi banyak juga yang saya toleransi karena saya berupaya wilayah pegunungan tengah sebanyak mungkin nanti yang bisa menjadi prajurit TNI," katanya.

Dari beberapa kali penerimaan prajurit TNI sejak tahun 2018 telah diakomordir 30-50 persen anak-anak pegunungan.

"Itupun ada dari beberapa daerah yang saya paksa ikut. Di Kabupaten Nduga itu saya paksa ada yang ikut, dari tiga-empat orang ada yang lulus," katanya.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019