Forum berjudul “Benefits and Risks of Digital Disruption in the Health Services Sector Forum” menghadirkan para pakar pemerintah dan industri untuk membicarakan mengenai isu, tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemerintah dan sektor swasta di kedua negara.
Forum ini diselenggarakan menyusul kunjungan delegasi inovator kesehatan digital ternama Indonesia ke Australia dalam konferensi AusMedTech dan ANDHealth in Melbourne pada Mei lalu, serta pertemuan antara pejabat Kementerian Kesehatan RI dengan Departemen Kesehatan Australia pada awal Juni.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox mengatakan bahwa forum ini juga memberikan pandangan ke dalam kebijakan pemerintah Australia dan pelajaran-pelajaran yang didapat dari munculnya tren ini.
“Teknologi digital memberi pemerintah lebih banyak cakupan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan, termasuk melalui penilaian risiko yang lebih baik dalam kegiatan yang berhubungan dengan regulator, integrasi pelayanan manusia, dan pengelolaan infrastruktur,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Dengan cepatnya kemajuan dalam kemampuan komputasi, konektivitas, mobilitas dan kapasitas penyimpanan data, teknologi digital menawarkan peluang besar dalam penyediaan pelayanan kesehatan.
Pemanfaatan data dan teknologi yang lebih baik juga dapat membantu masyarakat hidup lebih sehat, lebih bahagia dan memiliki produktivitas yang lebih baik karena mereka memiliki lebih banyak kendali serta akses pada informasi dan pelayanan melalui kanal-kanal digital.
Namun, dengan keuntungan yang ada, terdapat pula risiko serta faktor lain yang harus dipertimbangkan baik dari kebijakan publik dan perspektif komersialnya.
Pemerintah Australia telah memulai jalan menuju transformasi digital melalui dua badan yakni Dinas Transformasi Digital dan Dinas Kesehatan Digital Australia, yang didedikasikan untuk digitisasi pelayanan pemerintah.
General Manajer Dinas Kesehatan Digital Australia Jenny Patton berkunjung ke Jakarta untuk berbicara dalam forum dan berdiskusi mengenai pendekatan Australia untuk pelayanan kesehatan digital.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Oscar Primadi dan Deputi untuk Koordinasi Perbaikan Kesehatan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Agus Suprapto akan bergabung dengan Jenny sebagai pembicara kunci dan akan berbicara
mengenai perspektif pemerintah Indonesia sehubungan dengan e-health dan kesehatan digital.
Sebagai tambahan untuk kebijakan publik, forum ini juga bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai hubungan pengalaman dan harapan pasien abad ke-21, membawa panel para pakar industri.
Panelis dalam diskusi ini adalah Ketua Pusat Studi Kebijakan Pelayanan Kesehatan dan Reformasi Dr Luthfi Mardiansyah, Wakil Presiden Alodokter Tantia Indah, Pendiri Sehati TeleCTG Abraham Auzan yang akan membicarakan isu penting ini dan
bagaimana sektor swasta dapat bekerja lebih erat dengan pemerintah untuk mencapai hasil kesehatan yang lebih baik untuk semua.
Baca juga: Indonesia perkuat sistem kesehatan nasional dengan teknologi digital
Baca juga: Samsung, Google incar bisnis kesehatan digital Nokia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019