"Target terus jalan sampai dengan 80.000 total pada tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal di sela-sela kegiatan temu media di Jakarta, Jumat.
Iqbal mengatakan RPK yang merupakan program kerja sama antara Bulog dan masyarakat saat ini tersebar di 60.000 lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Warga yang menjadi agen RPK akan mendapatkan pasokan kebutuhan pangan, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung.
Selain memiliki gerai RPK, Bulog juga dapat memasok produknya di pasar-pasar tradisional. Ada pun penambahan gerai ini, kata Iqbal, merupakan upaya untuk mendistribusikan stok beras di gudang Bulog.
"Makanya kita membutuhkan outlet itu diperbanyak, serta melalui program KPSH. Kalau kita bisa merilis (beras) sebanyak-banyaknya, perputaran itu menjadi lebih cepat sehingga stok tidak menumpuk," katanya.
Saat ini, jumlah stok beras di gudang-gudang Bulog mencapai lebih dari 2 juta ton. Untuk menghindari penumpukan stok dan menjaga stabilisasi harga, Bulog menargetkan akan menggelontorkan beras sebanyak 1,48 juta ton hingga akhir Desember tahun ini melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Dalam Rakortas Pangan yang digelar Senin (24/6) lalu, Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program KPSH melalui operasi pasar beras medium hingga akhir Desember 2019.
Program KPSH beras medium yang dilakukan Bulog telah dimulai sejak September 2018 dan berakhir pada 31 Mei 2019.
Hingga akhir Mei 2019, Bulog telah menyalurkan beras melalui program KPSH sebesar 225.000 ton dan 2.000 ton untuk bantuan bencana alam.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019