"Ada bantuan helikopter dari PP atau Palapa ikut membantu sedang menuju Oksibil, berangkat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Menurut dia, dengan adanya bantuan helikopter milik salah satu perusahaan itu proses pencarian akan terbantukan.
"Harapannya pencarian lebih dipermudah dengan adanya bantuan tersebut," katanya.
Selain itu, Marsma TNI Tri juga mengungkapkan selain bantuan tersebut, jajaran Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Pegunungan Bintang, Yonif 725/WRG, Satgas Ban, SAR, dan Satuan dari Oksibil serta warga setempat.
"Jadi, proses pencarian ini dibantu oleh semua pihak terkait dan selalu diingatkan untuk lebih memperhatikan faktor keselamatan dalam proses tersebut," katanya.
Baca juga: Cari helikopter MI 17, aparat keamanan ke Serambakom
Pada Jumat (28/6), diterima informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura sekitar pukul 14.00 WIT terungkap helikopter MI-17 milik TNI AD mengalami lost contack saat melaksanakan misi penerbangan dari bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
Helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pos Okbibab sendiri merupakan salah satu pos yang berada di perbatasan RI-PNG yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat atau helikopter, kata Aidi seraya menambahkan heli tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Baca juga: Masyarakat laporkan helikopter berputar diatas gunung Mol
Baca juga: TNI AD kerahkan dua helly bell cari helikopter hilang di Papua
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019