Pemerintah Indonesia dan India dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 membahas kerja sama ekonomi serta maritim.Saya yakin ASEAN dan India dapat meningkatkan kerja sama Indo-Pasifik
"Saya yakin ASEAN dan India dapat meningkatkan kerja sama Indo-Pasifik," kata Presiden Jokowi saat diskusi dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di INTEX, Osaka, Jepang pada Sabtu.
Presiden menyampaikan apresiasi atas dukungan India bagi "ASEAN Outlook on Indo-Pacific" yang diadopsi oleh para pemimpin ASEAN saat KTT Ke-34 ASEAN di Thailand pada 22 Juni 2019.
Indo-Pasifik adalah konsep kerja sama sejumlah negara di kawasan Samudra Hindia dan Pasifik. Kerja sama itu memiliki prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Selain itu, Presiden mengajak kedua negara terus mendorong pencapaian target perdagangan sebesar 50 miliar dolar AS pada 2025.
Penghilangan hambatan, baik tarif maupun non-tarif, dinilai Presiden perlu dilakukan kedua negara untuk mencapai hal itu.
Presiden secara khusus meminta PM Modi memberi perhatian terhadap penerapan tarif impor baru terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia pada awal Januari 2019.
"Kita perlu mendorong Menteri Perdagangan kita untuk terus lanjutkan pembahasan guna mencapai 'win-win solution', termasuk proposal 'trade-off' minyak sawit dengan komoditas lainnya," demikian Presiden dalam siaran pers Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Presiden juga menyampaikan harapan agar perundingan RCEP dapat selesai pada 2019.
Kemudian di bidang kemaritiman, Presiden memandang perlunya perluasan interaksi bisnis dalam kerja sama maritim kedua negara.
Hal ini dapat dimulai dari peningkatan interaksi antara pengusaha Aceh dan Andaman-Nicobar.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak India berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur konektivitas di Sabang.
Menanggapi hal itu, PM Modi menyambut baik kerja sama perdagangan dan investasi yang mulai berlangsung antara Andaman atau Nicobar dengan Aceh.
Menurut Modi, kerja sama ini adalah kerja sama praktis yang menguntungkan kedua pihak.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Staf Khusus Presiden Adita Irawan, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif.
Pewarta: Bayu Prasetyo, Agus Salim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019