"Saya kira kita harus memelihara kerukunan kebersamaan serta menerima keputusan MK dan tidak ada lagi yang menolak karena itu adalah proses hukum," ungkapnya saat dihubungi di Makassar, Sabtu.
Baca juga: ACC Sulawesi minta Jokowi-Amin perkuat penegakan hukum
Menurutnya, perbedaan pilihan sebelumnya jangan lagi dijadikan bahan konflik untuk memecah persatuan bangsa. Olehnya hal yang harus dilakukan ialah tetap memelihara persatuan dan persaudaraan.
"Selama ini kita beda pilihan jangan dijadikan bahan konflik apalagi ini sudah keputusan final yang ditetapkan oleh MK," katanya.
Bersamaan dengan itu, Prof Ambo juga mengutarakan harapannya kepada calon Presiden dan calon Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin yang sebentar lagi menuai amanah memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Berlaku adil kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan satu sama lain, termasuk mereka yang tidak memilihnya dianggap hal paling mendasar untuk memimpin sebuah bangsa.
Selain itu, diharapkan presiden terpilih pro terhadap masyarakat miskin dan memberikan perlindungan kepada rakyatnya, bukan hanya bagi mereka yang berada di pusat pemerintahan namun terkhusus untuk rakyat yang hidup di pulau-pulau hingga perbatasan.
"Harapannya kita ialah tentu harus melaksanakan program dengan baik yang tujuannya untuk pembangunan dan melindungi bangsa. Mereka harus berlaku adil kepada masyarakat bukan hanya pada yang memilihnya," ucap H Ambo Asse.
Pembangunan atau program yang sementara berlangsung, kata Prof Ambo sebaiknya tetap dilanjutkan dan jangan biarkan terbengkalai.
"Tetap harapan kita pembangunan berjalan apalagi pembangunan sekarang tetap harus diteruskan dan dipelihara sampai semuanya rampung," kata dia.
Baca juga: Kiai Jatim sambut positif pernyataan Jokowi-Prabowo pasca-putusan MK
Baca juga: Gus Sholah anjurkan percepat rekonsiliasi
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019