jangan cuma berpikir kenyangnya saja, tidak peduli kualitas makanannya atau gizinya
Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan nafsu makan bisa dikontrol dengan kebiasaan makan makanan sehat, seimbang serta bergizi untuk pola hidup sehat.
"Nafsu makan kita itu bisa dikontrol dengan kebiasaan makan. Kalau biasanya kita makan dengan porsi yang banyak kapasitas lambung kita dipaksa untuk semakin lebar dan makin lebar, jadinya makannya mau banyak terus. Kalau kita biasakan dengan pola teratur dan seimbang tidak berlebihan mau tidak mau pasti lambung kita menyesuaikan, jadinya yang dulunya makannya biasanya dua piring, ini cukup satu piring saja sudah cukup memadai," kata Reisa dalam gelar wicara untuk memperingati Hari Keamanan Dunia 2019, Jakarta, Minggu.
Reisa juga mengajak para orang tua untuk memperhatikan kualitas, keseimbangan dan kecukupan gizi saat mengkonsumsi dan menyediakan makanan di rumah. Makanan bergizi dan seimbang akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
"Kita jangan cuma berpikir kenyangnya saja, tidak peduli kualitas makanannya atau gizinya. Jika nilai gizi terpenuhi, maka terpenuhi pertumbuhan optimalnya sehingga sumber daya manusia menjadi berkualitas," ujar dokter yang berpraktik di Klinik Kecantikan itu.
Dia menyayangkan, ibu yang membiarkan anak mereka makan dan minum produk pangan tanpa memperhatikan dengan cermat kandungan gizinya, termasuk makanan yang tidak diperbolehkan untuk dimakan oleh balita.
Padahal, ujar Puteri Indonesia 2010 itu, orang tua menjadi garda terdepan untuk memperhatikan asupan gizi dan produk pangan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya.
Dia berharap mengkonsumsi pangan yang aman, berkualitas dan bernilai gizi menjadi kebiasaan semua orang dan menjadi gaya hidup untuk hidup sehat dan berkualitas.
Memperhatikan keamanan pangan merupakan bagian dari upaya terhindar dari penyakit generatif, ujarnya. Karena itu orang tua seharusnya benar-benar memastikan diri mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi.
Baca juga: BPOM akan atur pencantuman informasi gizi pada produk pangan
Baca juga: IDI ungkap penyebab gizi buruk di perkotaan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019