Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperbaiki infrastruktur di sekitar Istana Bogor pada periode kepemimpinannya yang kedua.
"Persoalan kemacetan, persoalan penataan pasar, dan lain-lain. Pasti akan saya komunikaskan dengan Pak Jokowi. Tamu-tamu negara 'kan ke sini, diperlukan akselerasi pembangunan infrastruktur kota," ujarnya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.
Baca juga: Konsep pembangunan Kota Bogor jauhi Istana Presiden
Setelah 5 tahun ke belakang, menurut dia, Jokowi tinggal di Istana Bogor, besar kemungkinan 5 tahun ke depan Jokowi kembali tinggal di Istana yang lokasinya juga tak jauh dari kantor Bima Arya.
"Kemungkinan 5 tahun ke depan akan tetap tinggal di sini. Jadi, kami berharap Pak Jokowi memberikan perhatian infrastruktur di Kota Bogor," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Di samping itu, Bima juga berharap ada sinergi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan pemerintah pusat untuk mengedepankan program pembangunan manusia yang menjadi fokus Jokowi pada periode kedua menjadi Presiden RI.
"Banyak hal yang bisa disinergikan antara program Kota Bogor dengan program pemerintah pusat dalam hal penguatan pembangunan manusia. Bicara tentang pengentasan masyarakat dari kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan," beber Bima.
Pasalnya, visi pembangunan manusia juga menjadi fokus Bima Arya pada periode kedua menjadi Wali Kota Bogor dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor tahun 2019 s.d. 2024.
Baca juga: Bima Arya: Usai putusan MK, PAN kembali tentukan arah
Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019