"Kita harapkan juga ke Taiwan karena ini banyak TKI yang kita harapkan tenaga kerja Indonesia ini bisa mudah nantinya," katanya usai melakukan peluncuran aplikasi tersebut bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan aplikasi pembayaran online tersebut sudah dapat digunakan di Singapura sehingga pengguna di negara tersebut bisa berbelanja atau menggunakannya aplikasi tersebut di negara itu.
Sementara itu, dia juga mengatakan tengah berusaha memperluas penggunaan aplikasi itu di negara lain, di antaranya Hong Kong, Malaysia, terutama juga Taiwan.
Dia berharap tenaga kerja Indonesia yang cukup banyak di Taiwan dapat mendapatkan manfaat dari kemudahan aplikasi tersebut untuk mengirim dana mereka kepada keluarga di Indonesia.
LinkAja merupakan sistem pembayaran nontunai yang dikembangkan oleh perusahaan patungan delapan BUMN, yaitu PT Fintek Karya Nusantara.
LinkAja memberikan kemudahan pengguna dalam membayar merchant, membeli pulsa, membayar atau membeli melalui handphone, berbelanja online maupun berbagi uang.
Bagi pengguna baru yang belum memiliki rekening bank BUMN dapat memasukkan uang untuk mengisi saldo di CICO (Cash In Cash Out) di lebih dari 100.000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimarket, Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama serta lebih dari 100.000 jaringan outlet Mitra LinkAja.
Sementara bagi pengguna yang sudah memiliki rekening bank BUMN dapat memasukkan melalui Internet banking dan mereka bisa langsung bertransaksi.
Baca juga: Pertamina siapkan 22.000 mesin LinkAja di seluruh SPBU
Baca juga: Ada LinkAja, BNI Syariah bidik pendapatan komisi naik 52 persen
Pewarta: Katriana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019