Pebalap Red Bull itu dikonfirmasi, setelah sekitar tiga jam penyelidikan oleh steward, sebagai juara sah GP Austria ketika sang pengawas memutuskan tidak mengambil tindakan hukuman atas insiden tersebut.
"Kami masih yakin jika itu adalah keputusan yang salah, itu pendapat kami," kata kepala tim Ferrari Mattia Binotto seperti dikutip Reuters.
"Kami percaya jika Charles memberinya seluruh ruang, dia tidak bersalah, tubrukan terjadi dan dia didorong dan dipaksa keluar trek."
It decided the race
— Formula 1 (@F1) June 30, 2019
Now the stewards need to decide on this lap 69 pass#AustrianGP #F1 pic.twitter.com/seyqDmRMVT
Baca juga:Juarai GP Austria, Verstappen akhiri kemenangan beruntun Mercedes
Tiga pekan lalu di Kanada Ferrari kehilangan trofi juara ketika Sebastian Vettel diganjar penalti tambahan waktu lima detik karena dianggap membahayakan pebalap lain ketika kembali masuk ke trek usai melebar.
Vettel finis pertama, namun diturunkan ke peringkat dua dan Ferrari gagal banding terhadap keputusan steward.
"Mereka adalah hakimnya, kami harus menghormati itu," kata Binotto.
"Dan lebih dari itu, sebagai penggemar Ferrari, dan aku adalah penggemar setia Ferrari, saatnya F1 untuk memulai kembali dan melihat ke depan."
Minggu yang cukup berat bagi Verstappen ketika dia yang start dari P2 mengalami kendala ketika meluncur sehingga melorot hingga P7 di lap pembuka.
Momentum Verstappen datang ketika satu persatu pebalap dia lalui hingga di lap 56 menyalip Bottas untuk mengejar Leclerc yang memimpin di depan dengan jarak yang cukup jauh.
Ban keras yang dipakai Verstappen bekerja dengan baik dari yang dipakai pebalap Ferrari hingga pada lima lap terakhir, jarak antara kedua pebalap tinggal 0,4 detik.
Di lap 69, Verstappen menekan dari dalam dan memaksa Leclerc melebar di Tikungan 3 untuk meraih pimpinan lomba hingga finis pertama.
Kemenangan itu mengakhiri rekor kemenangan beruntun Mercedes dalam 10 balapan terakhir, delapan di antaranya di musim ini.
Verstappen membawa kemenangan pertama bagi Red Bull musim ini serta bagi Honda sejak 2006, juga yang pertama bagi pabrikan mesin asal Jepang itu di era turbo hybrid V6.
Ini juga merupakan kali ketiga bagi Ferrari gagal menjadi juara setelah start dari pole position.
Baca juga:Mercedes bantah dekati Verstappen
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019