Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyebutkan bahwa harga ayam hidup (livebird/LB) di tingkat peternak mulai naik di kisaran Rp17.000 sampai Rp18.000 per kilogram.Sudah naik, di tingkat peternak di Jawa Tengah harganya Rp17.000 sampai Rp18.000
"Sudah naik (harganya), di tingkat peternak di Jawa Tengah harganya Rp17.000 sampai Rp18.000," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Senin.
Ketut menjelaskan pergerakan harga ayam yang mulai membaik tidak hanya terjadi di sentra Jawa Tengah, tetapi juga Jawa Timur, Bali, Lampung dan Bogor.
Menurut dia, salah satu faktor yang memengaruhi peningkatan harga ini melalui pengurangan bibit ayam umur satu hari DOC (day old chicken) dan final stock (FS).
Penarikan DOC ini dilakukan pada hatchery di tiga perusahaan pembibitan PS ayam ras broiler di Jawa Tengah yakni PT Charoen Phokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Sumber Unggas Jaya.
Namun demikian, Ketut menjabarkan bahwa dampak pengurangan DOC dan FS ini cukup cepat terhadap pengendalian suplai dan pengaruhnya terhadap harga.
"Logika saya, jika dikurangi telur atau kurangi hedging egg, dampaknya mestinya bulan depan. Sekarang, satu hari saja sudah naik," katanya.
Anjloknya harga ayam di Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga Rp6.000 per kilogram memang telah merugikan para peternak mandiri.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Kementerian Pertanian berupaya untuk membenahi jalur distribusi, yakni para broker (middleman).
"Saya maunya broker yang ada harus resmi sehingga ketika ada gejolak, akan mudah menelusuri lewat brokernya," kata Ketut.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menduga ada peran broker dibalik anjloknya harga ayam potong di sejumlah daerah di Tanah Air dalam sepekan terakhir ini.
"Untuk menelusuri peran para broker ini kami sudah menerjunkan tim Satgas Pangan. Kami masih menunggu laporan lanjutan. Kalau ada yang berani 'bermain-main', kami tidak segan-segan untuk menindak tegas dan memberikan sanksi berat," kata Mentan di sela kunjungannya di Loka Penelitian Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (28/6/2019).
Amran mengatakan dalam sepekan terakhir ini ada disparitas yang sangat tinggi antara harga ayam potong di kalangan peternak dan di pasaran.
Harga ayam di tingkat peternak sekitar Rp6.000 hingga Rp10.000 per kilogram, sedangkan di tingkat konsumen masih sangat tinggi, yakni antara Rp30.000-Rp40.000 per kilogram.
Untuk menelusuri lebih detail anjloknya harga ayam potong tersebut, Kementan telah menurunkan Tim Satgas Pangan di daerah sentra penghasil ayam potong, yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Lampung.
Baca juga: Kemendag serap ayam peternak untuk naikkan harga
Baca juga: Mentan: Ada peran broker dibalik anjloknya harga ayam potong
Baca juga: Akibat harga turun, peternak bagikan ayam ke warga
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019