Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus jatuh 24,4 dolar AS atau 1,73 persen, menjadi menetap di 1.389,30 dolar AS per ounce.
Ketika China dan Amerika Serikat (AS) sepakat pada Sabtu (29/6/2019) untuk memulai kembali konsultasi ekonomi dan perdagangan, dua negara ekonomi terbesar di dunia itu akhirnya kembali ke jalur yang benar untuk menyelesaikan masalah perdagangan mereka.
Pihak AS juga mengatakan tidak akan menambah tarif baru pada ekspor China. Semua perkembangan itu menyebabkan memudarnya permintaan terhadap emas sebagai salah satu aset safe haven, kata analis.
Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,7 persen menjadi 96,80 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik, itu akan menekan emas yang dihargai dalam dolar AS, sehingga membuat emas batangan lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 14,8 sen atau 0,96 persen menjadi ditutup pada 15,193 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 3,90 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi berakhir pada 837,20 dolar AS per ounce.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019