Direktur Pengadaan Perum Bulog Bacthiar mengatakan bahwa Bulog menargetkan akan memasok beras secara penuh untuk layanan bantuan pangan non tunai (BPNT).Meskipun Bulog ikut menyuplai beras untuk BPNT, namun agen- agen yang sudah menjadi mitra tetap dapat melayani KPM (Kelompok Penerima Manfaat) BPNT.
"Ya harapan kami 100 persen, pokoknya kami yang isi BPNT," kata Bachtiar usai Rapat Koordinasi Penyaluran Beras di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Jakarta, Selasa.
Bachtiar mengatakan meskipun Bulog ikut menyuplai beras untuk BPNT, namun agen- agen yang sudah menjadi mitra tetap dapat melayani KPM (Kelompok Penerima Manfaat) BPNT.
"Tetap dijadikan agen hanya untuk berasnya mengambil dari stok Bulog," kata Bachtiar.
Baca juga: Bulog siapkan beras medium dan premium untuk dominasi pasar BPNT
Saat ini Bulog sudah menyiapkan stok sebanyak 700 ribu ton beras untuk layanan BPNT periode Juni- Desember 2019.
Sebelumnya, BPNT merupakan bentuk bantuan sosial menggunakan sistem kartu khusus yang bisa didapatkan oleh KPM sebanyak Rp110.000 untuk digunakan membeli beras dan telur.
BPNT merupakan bantuan pengalihan dari Bansos Rastra (Bantuan Sosial Beras Sejahtera) yang disuplai secara langsung oleh Bulog sejak 2015.
Konsep penggunaan kartu dalam layanan BPNT dengan Bansos Rastra sangat berbeda karena beras Bulog harus bersaing dengan beras lain yang dijual oleh agen BPNT yaitu E-Warung.
Baca juga: Raih pasar BPNT, Bulog siapkan produk berkualitas dan terjangkau
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019