PT Vale Indonesia mengembangkan inovasi teknologi berupa boiler listrik yang telah menggantikan model sebelumnya yang ditenagai bahan bakar HSFO (high sulfur fuel oil).
"Ini inovasi terbaru yang menggantikan tenaga diesel, yang jelas boiler ini berarti lebih ramah lingkungan, karena tidak ada emisi gas buang," kata Senior Manager Communication Vale Indonesia, Bayu Aji kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Boiler merupakan salah satu alat krusial dalam produksi nikel PT Vale. Uap yang dihasilkan alat ini berguna untuk proses atomisasi di burner rotary dryer dan reduction kiln, memanaskan sulfur yang digunakan pada proses reduction kiln dan berfungsi untuk memanaskan pipa bahan bakar.
Selain itu kinerja boiler ini juga lebih efisien dan mampu menghemat biaya operasional secara signifikan.
Boiler listrik PT Vale ini mampu memproduksi uap sebesar 11,37 ton per jam-nya. Selain itu, diproyeksi mampu beroperasi selama 8.424 jam per tahun.
Biaya produksi uap dengan boiler listrik adalah 1,63 dolar As/ton steam hour. Sedangkan biaya listriknya dari PLTA milik PT Vale Indonesia adalah 2,45 dolar AS/Mwh.
Boiler ini mampu menghemat biaya produksi uap sebesar 5.029.933 dolar AS per tahun atau setara dengan Rp70.419.060.785 per tahun.
Baca juga: Vale Indonesia nyatakan siap tawarkan divestasi saham
Baca juga: Vale Indonesia bukukan EBITDA 235 juta dolar
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019