Enam film yang ditayangkan di festival tersebut yakni "Nyai", "Surau dan Silek", "Sekala Diskala", "Boven Digoel", "Battle of Surabaya", dan "Emma/Atirah", demikian seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta pada Selasa.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Marseille bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Film "Nyai" karya sutradara Garin Nugroho dipilih untuk membuka festival. Film yang mengisahkan perjuangan perempuan Indonesia pada masa kolonial itu diproduksi dengan menggunakan teknik pengambilan gambar tanpa terputus (single take) yang menuntut kemampuan akting tinggi dari pemainnya.
Setelah pemutaran film, para penonton yang mayoritas merupakan masyarakat Prancis berdiskusi langsung dengan Annisa Hertami, pemeran utama film "Nyai", Arief Malindo sutradara film "Surau dan Silek", dan Prof. Suyanto, produser film "Battle of Surabaya".
Pembukaan festival itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan sinden dan penampilan tari batik yang dibawakan oleh Annisa Hertami.
Acara ditutup dengan resepsi yang menjadi ajang membangun jejaring antar pelaku dan penikmat film dari Indonesia dan Marseille.
Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Marseille, Asianto Sinambela, menyatakan bahwa industri film Indonesia saat ini telah berkembang pesat dan banyak yang memenangi berbagai penghargaan internasional.
Indonesia yang terkenal akan keindahan alamnya juga sangat ideal untuk dijadikan lokasi pengambilan gambar untuk produksi film dari seluruh dunia.
Sementara, Dian Srinursih, Kepala Bidang Perizinan dan Pengendalian Film Pusbangfilm Kemendikbud mengatakan Pekan Film Indonesia di Marseille merupakan sarana untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis.
"Diselenggarakannya kegiatan Pekan Film Indonesia ini adalah untuk lebih meningkatkan hubungan diplomasi dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di luar negeri melalui film-filmnya," katanya.
Baca juga: Enam Film Indonesia semarakkan Festival Film Shanghai
Baca juga: Festival Film Tokyo soroti genre horor Asia Tenggara
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019