Bangunan yang megah dilengkapi taman yang luas menjadi daya tarik Jakarta International Velodrome, Pulo Gadung
Uji coba Lintas Rel Terpadu (LRT) Kelapa Gading - Velodrom membuat lokasi Jakarta International Velodrome, Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang berada persis di depan Stasiun Velodrom ramai dikunjungi warga.
“Jalan-jalan saja habis menjajal LRT kan masih gratis, setelah turun langsung ke Jakarta International Velodrome, tempatnya bagus saya jadi penasaran,” kata salah satu pengunjung Jakarta International Velodrome, Yasmina, Selasa.
Baca juga: Libur sekolah, anak-anak penuhi Jakarta International Velodrome
Menurut Yasmina yang membawa tiga orang anak, taman Jakarta International Velodrome sangat bersih dan nyaman untuk anak-anaknya bermain.
Selain Yasmina, ada juga Clara, siswi sekolah menengah atas (SMA) yang seusai menjajal LRT langsung mengunjungi Jakarta International Velodrome.
“Kebetulan kan LRT masih uji coba publik, jadi saya coba naik, lalu tidak sengaja melihat Jakarta International Velodrome, dari stasiun terlihat sangat megah dan bagus, jadi sekalian rekreasi,” kata Clara.
Baca juga: Pembebasan lahan LRT Jabodebek rampung akhir Juli ini
Sementara itu, salah satu petugas keamanan Jakarta International Velodrome juga mengakui bahwa semenjak adanya LRT, tempat berlatih dan tanding sepeda yang juga memiliki taman untuk umum ini menjadi lebih ramai.
“Sebenarnya dari dulu sudah ramai, tapi memang semenjak ada LRT jadi lebih ramai lagi, LRT-nya juga masih gratis kan, jadi banyak pengunjung,” kata salah satu petugas keamanan Jakarta International Velodrome.
Jakarta International Velodrome pada dasarnya merupakan velodrom atau tempat berlatih dan tanding sepeda, namun karena memiliki taman yang luas juga dilengkapi lapangan sepak bola, warga menggunakannya untuk berbagai hal seperti berswafoto, olahraga, berlatih tari, hingga sekedar duduk menikmati pemandangan.
Velodrom ini dibuka gratis untuk umum tiap harinya pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Baca juga: Kemenhub: Perlu kajian mendalam terapkan O-Bahn di Indonesia
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019