"Prisma mendukung perusahaan untuk membangun jaringan konektivitas yang aman, bari dari kantor cabang maupun pengguna mobile ke lingkungan cloud," kata Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Surung Sinamo di Jakarta, Rabu.
Solusi Prisma itu terdiri dari empat komponen utama, masing-masing dibutuhkan untuk mengelola akses, melindungi data, dan mengamankan aplikasi.
Komponen Prisma Access berguna untuk melindungi akses cloud dari kantor cabang dan pengguna mobile. Fitur itu berjalan dengan Google Cloud Platform yang dapat menjangkau lebih dari 100 lokasi. Pengguna akan mendapatkan akses ke tampilan antarmuka manajemen cloud.
Baca juga: Google siapkan platform cloud gaming
Komponen kedua bernama Prisma Public Cloud yang menggunakan machine learning untuk korelasi data dan menilai besaran risiko di lingkungan cloud. Prisma Public Cloud dapat mendeteksi celah keamanan dan memperbaiki konfigurasi yang salah.
Palo Alto mengatakan pengembang aplikasi dapat mengurangi risiko keamanan tanpa mengorbankan kecepatan siklus pengembangan aplikasi melalui layanan mereka.
Komponen ketiga yaitu Prisma SaaS, sebuah software as a service merupakan layanan multi-mode cloud access security broker (CASB) yang mendukung adopsi keamaan aplikasi SaaS. Prisma SaaS dilengkapi dengan pendeteksi risiko, penerapan kendali akses yang adaptif, pencegah kehilangan data, tata kelola data, pemantauan perilaku pengguna dan pencegah keamanan.
Komponen keempat VM-Series, berupa Palo Alto Next Generation Firewall virtual yang dapat ditempatkan di lingkungan public cloud maupun private cloud. VM-Series diperbaiki sehingga memiliki kemampuan otomasi infrastructure-as-code untuk penggelaran dan konfigurasi.
Baca juga: Telin siapkan strategi jadi pemain utama era "cloud economy"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019