"Jadi sistemnya jemput bola, kami siapkan tim khusus untuk mengajari mereka menggunakan aplikasi," kata VP of Micro Bussiness Modalku Sigit Tejo di Jakarta, Rabu.
Sigit menjelaskan banyak pengusaha warung yang tidak bisa mengajukan pinjaman karena tidak paham menggunakan aplikasi lewat ponsel dan tidak berani untuk membuka rekening di bank.
Oleh karena itu, Modalku ingin menjadi perusahaan pertama yang memenuhi kebutuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) warung ini.
"Rata- rata pinjamannya mulai Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta dengan tenor yang pendek," kata Sigit menjelaskan besaran pinjaman yang diberikan Modalku kepada pengusaha warung yang meminjam dari aplikasi itu.
Sistem peminjamannya tidak dihitung dengan bunga secara bulanan namun dihitung dari kesanggupan pengusaha warung untuk melunasi pinjamannya.
"Kita tetap terapkan responsible lending, kalau tidak bisa bayar kita panjangkan tenornya atau kita kecilkan limitnya," kata Sigit.
Ia juga mengatakan hingga saat ini peminjam dana Modalku yang berasal dari segmen pasar sudah mencapai 20.000 untuk daerah Jabodetabek dengan bunga pinjaman di bawah sepuluh persen.
"Nantinya akan menyebar ke seluruh Indonesia, Bandung dan Surabaya kita sudah punya cabang, Bandung sudah mulai, terakhir di Surabaya," ujar Sigit mengenai ekspansi layanan peminjaman dana Modalku kepada pengusaha warung di Indonesia.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019