"Saya bermimpi hingga 2022 nanti, riset akan semakin meningkat dengan kepengurusan DRN yang baru ini. Begitu juga dengan inovasi semakin bertambah sehingga bisa memberi nilai tambah pada ekonomi Indonesia," ujar Nasir saat memberikan sambutan pada pengukuhan anggota DRN di Jakarta, Kamis.
Menristekdikti meminta anggota DRN untuk memikirkan bagaimana iklim riset dan inovasi bisa terwujud di Indonesia. Dia memberikan catatan beberapa hal perlu dipikirkan yakni di bidang padang dan pertanian, bagaimana bisa swasembada pangan dan betul-betul dirasakan masyarakat.Kemudian di bidang kesehatan dan obat-obatan, perlu ada inovasi sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Selanjutnya bidang telekomunikasi yang sangat penting perannya pada era ini.
"Di bidang pertahanan, kita harus bisa mengembangkan teknologi pertahanan yang kuat," katanya.
Selanjutnya, untuk bidang bencana yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengelola bencana. Sehingga korban akibat bencana bisa berkurang bergitu juga dengan penanganannya harus lebih baik lagi. Bidang selanjutnya yakni bidang humaniora, pendidikan dan budaya.
"Jangan sampai pertumbuhan teknologi mengacak-ngacak budaya kita," pesan dia.
Menristekdikti juga akan mengoptimalkan fungsi DRN yang saat ini statusnya sebagai lembaga riset pemerintah non-struktural. DRN juga diharapkan dapat mengarahkan berbagai hasil riset dan inovasi di berbagai lembaga penelitian agar bisa digunakan oleh industri.
Baca juga: Dewan Riset Nasional dorong inovasi berbasis biodiversitas
Baca juga: DRN: sinergi riset Indonesia masih lemah
Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019