Sebanyak 100 panda yang merupakan satwa endemik Provinsi Chengdu, China, kini menjadi duta di sejumlah negara, termasuk sepasang di Indonesia untuk aktivitas konservasi maupun penelitian.
"Panda-panda itu kini ada di Indonesia, Spanyol, Jerman, Denmark, Jepang dan negara lainnya," kata petugas pemandu di lembaga konservasi panda di Chengdu, Charlotte kepada para wartawan di Chengdu, Kamis.
Ia menjelaskan, jumlah panda keseluruhan di lembaga konservasi seluas sekitar 100 hektare yang didirikan tahun 1987 itu sebanyak 198 ekor, termasuk tiga anak yang baru lahir.
Charlotte menerangkan bahwa pengiriman panda ke luar negeri umumnya untuk kepentingan konservasi sehingga setiap pengiriman selalu berupa sepasang jantan dan perempuan.
"Kalau yang ke Jepang kami memang ada kerja sama penelitian. Untuk memudahkan pengawasan, setiap panda diberi nama dan nomer," katanya.
Panda yang memiliki masa hidup hingga 30 tahun itu tergolong tidak mudah berkembang biak. Karena itu, langkah konservasi dan penelitian terus diupayakan.
Charlotte juga menjelaskan bahwa taman konservasi itu menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Chengdu. Setiap hari rata-rata ada 20.000 pengunjung, baik dari China maupun turis asing.
Baca juga: Tiongkok bangun taman nasional untuk panda raksasa
Baca juga: Dua panda raksasa bertolak dari Chengdu ke Jakarta
Baca juga: Panda merah pertama Indonesia lahir di Bogor
Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019