• Beranda
  • Berita
  • Konektivitas Yogyakarta-Solo-Semarang bakal dongkrak jumlah wisman

Konektivitas Yogyakarta-Solo-Semarang bakal dongkrak jumlah wisman

5 Juli 2019 17:26 WIB
Konektivitas Yogyakarta-Solo-Semarang bakal dongkrak jumlah wisman
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam Lokakarya yang bertajuk  “Menjawab Tantangan Sektor Transportasi Tingkatkan Konektivitas Joglosemar” di Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Jumat. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

..saya mengharapkan Pemerintah Daerah, BUMN dan Swasta dapat mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengaku optimistis pengembangan konektivitas kawasan Jogjakarta, Solo serta Semarang (Joglosemar) akan mendongrak kunjungan wisatawan mancanegara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti dalam Lokakarya yang bertajuk “Menjawab Tantangan Sektor Transportasi Tingkatkan Konektivitas Joglosemar” di Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Jumat mengatakan pengembangan konektivitas terebut ditunjang dengan peningkatan kapasitas tiga bandara lain, yakni Adi Soemarmo (Solo) dan Ahmad Yani (Semarang) dan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Penambahan kapasitas tiga bandara tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan pergerakan pesawat dan penumpang dari dan ke Wilayah Joglosemar.

"Saya mengharapkan strategi transportasi yang sudah terencana ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang dapat berkembang pesat," ucap Polana.

Menurut dia, dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Pusat memerlukan dukungan dari pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya seperti Pemerintah Daerah, BUMN dan Swasta.

"Oleh karenanya, saya mengharapkan Pemerintah Daerah, BUMN dan Swasta dapat mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah (Yogyakarta, Solo dan Semarang)," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah matangkan pembahasan kawasan Megapolitan Joglosemar

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengaku percaya diri bisa memberikan dampak positif di daerah Kulonprogo dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Faik menyebutkan, meski belum 100 persen beroperasi Bandara YIA akan menampung sebanyak 14 juta penumpang pada penyelesaian bandara ini di akhir tahun 2019.

“Ini baru 65 persen, untuk 100 persen-nya nanti akan selesai di Desember 2019. Kalau dari sisi kapasitas jika sudah selesai 100 persen bisa menampung sebanyak 14 juta penumpang, “ ujar Faik.

Pengoperasian Bandara YIA belum berjalan secara penuh, namun sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penerbangan.
Baca juga: Sultan harapkan pemerintah pusat bangun infrastruktur Joglosemar

“Saya kira penyelesaian YIA ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu satu tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan, ucapnya.

Faik menambahkan bahwa AP I memiliki tiga peran penting strategis, pertama sebagai korporasi negara yang memang harus bisa mendapatkan laba memberikan dividen.

“Tapi ada tugas lain yang lebih penting juga sebagai infrastruktur negara. Di sini peran strategis kita, bagaimana pertumbuhan ekonomi indonesia itu bisa dipacu dengan pengembangan konektivitas udara,” ungkapnya.

Selain sebagai korporasi negara, peran AP I juga sebagai agen juga diharapkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat banyak.

Atasi kekurangan kapasitas
PT AP I juga saat ini sedang mengatasi kekurangan dengan terus meningkatkan kapasitas penumpang di bandara Semarang, Solo maupun Yogyakarta.

“Di Bandara Ahmad Yani Semarang misalnya, kita sudah bisa menyelesaikan yang dulu kapasitas setahunnya hanya bisa menampung 0,8 atau 800.000 setahun sekarang bisa enam juta setahun. Terminal baru yang sudah kita selesaikan tingkat pertumbuhan trafik maupun tingkat pendapatanny paling tinggi dibanding bandara yang lain,” ujar Faik.

Sedangkan untuk Bandara Adi Soemarmo, Solo kapasitas juga telah ditingkatkan dari 1,5 juta penumpang menjadi tiga juta penumpang per tahun.
Baca juga: KA bandara Solo ditargetkan selesai bulan September

Adapun untuk YIA Kulon Progo ditargetkan bisa selesai akhir tahun dengan kapasitas 14 juta penumpang per tahun.

“Tahun 2015 dan tahun 2016 target pertumbuhan ekonomi di kulonprogo itu 5,4 persen, dan itupun tidak tercapai. Tapi di tahun 2019 sampai dengan april, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sudah 10,6 persen, ini naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan. Bayangkan kalau sudah operasi 100 persen pasti dampaknya akan besar terhadap ekonomi daerah,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Direktur Utama Airnav, Novie Riyanto mengatakan, saat ini potensi pergerakan pesawat udara di Bandara YIA bisa dimaksimalkan menjadi 30 pergerakan per jam dari yang ada 10 pergerakan per jam.

“Kita harapkan ke depan traffic juga bisa lebih banyak seiring dengan selesainya 100 persen, infrastruktur bandara ini,” ungkap Novie.

Baca juga: AP: infrastruktur pendukung BIY hambat penerbangan internasional
Baca juga: Menhub nilai pembangunan infrastruktur hati-hati jika libatkan asing

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019