Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Jumat, mengatakan kebutuhan anggaran untuk merealisasikannya sebesar Rp12,6 miliar yang dialokasikan dari anggaran murni tahun 2019 Rp4,6 miliar dan sisanya di anggaran murni 2020.
Selain amphitheatre, kata dia, sejumlah sarana penunjang dan amenitas pun akan diperbanyak oleh pihaknya.
"Jasi ada beberapa hal yang harus kita akselerasi, seperti amphitheatre untuk menunjang pertunjukan seni budaya. Semua pekerjaannya akan diawasi dengan ketat agar tidak merusak alam yang ada di sana. Selain itu, rambu petunjuk dan toilet akan ditambah," kata dia.
"Kami tetap menjaga komitmen melakukan konservasi. Pembangunan mengikuti pola tata ruang yang sudah ditentukan. Aspek edukasi, pembelajaran geologi, biologi, kebudayaan tetap berjalan," lanjut dia.
Dedi mengatakan upaya tersebut merupakan pengembangan sekaligus menjaga status Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi sebagai Unesco Global Geopark (UGG).
Dia mengatakan sejak mendapat predikat UGG pada tahun 2018, pihak Unesco akan melakukan evaluasi berkala pada tahun 2020.
Bersamaan dengan akselerasi tersebut, ia berharap proyek penunjang seperti pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) di Pantai kawasan Pantai Karang Pamulang, Kecamatan Palabuhanratu bisa selesai.
Menurut dia fasilitas ini dibangun untuk menunjang angkutan laut yang menghubungkan antara Palabuhanratu dengan Jakarta.
Dia mengatakan selain Geopark Ciletuh Palabuhanratu, kawasan serupa tetap akan diperhatikan dan dikembangkan. Kawasan tersebut adalah Geopark Nasional Pongkor, Geopark Pangandaran, Geopark Galunggung Sepuluh Ribu Bukit dan Geopark Karst Rajamandala.
"Pemerintah pusat juga berkomitmen mendukung. Mereka akan membantu melalui tim khusus untuk geopark," kata dia.
Ia menyatakan bahwa aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan geopark sesuai dengan tiga pilar pengembangan geopark, yaitu konservasi, edukasi dan pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
"Geopark sebagai sebuah produk wisata perlu terus dikelola melalui konsep pengembangan yang holistik dan integratif karena bersifat lintas sektor," katanya.
"Pemprov Jabar harus terus menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan geopark di Jabar memiliki peluang yang sangat tinggi untuk terus dikembangkan," lanjut Dedi Taufik.
Baca juga: Pakar: Geopark Ciletuh rawan gempa dan tsunami
Baca juga: Seperempat juta lebih turis tumplek di Geopark Ciletuh
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019